Market Commentary

Mau Stock Split & Rights Issue, Saham MIDI Ngacir

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 January 2023 15:13
alfamidi
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pengelola Alfamidi yakni PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) terpantau berhasil melesat dan sentuh batas auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi II Kamis (12/1/2023)

Hingga pukul 14:49 WIB atau beberapa menit sebelum penutupan perdagangan sesi II hari ini, saham MIDI melejit 24,75% ke posisi Rp 3.680/unit. Bahkan, saham MIDI juga berhasil menyentuh ARA.

Per sesi II hari ini, sudah ditransaksikan sebanyak 307 kali dengan volume sebesar 203.300 lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 688,92 juta.

Adapun di order bid atau beli, ada 227 lot antrian beli di harga Rp 3.680/saham. Namun di order offer atau jual, belum ada antrian jual yang tertera lagi, menandakan bahwa saham MIDI sudah menyentuh ARA.

Melesatnya saham MIDI terjadi menjelang dua aksi korporasi yang akan dilakukan oleh perseroan. Adapun aksi korporasi ini yakni pemecahan saham (stock split) dan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Rencana stock split dilakukan dengan rasio 1:10 dan perseroan telah menggenggam persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Desember 2022. Jadi, jika nanti saham MIDI telah di stock split, maka nilai nominal saham MIDI menjadi Rp 10 per saham, dari sebelumnya sebesar Rp 100 per saham.

Sebelum stock split jumlah saham MIDI adalah 2.882.353.000 saham. Nanti setelah stock split menjadi 28.823.530.000 saham.

Adapun tujuan stock split ini dilakukan untuk membantu meningkatkan daya tarik investor atas saham perseroan dengan menjadikan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau khususnya bagi investor ritel.

Perseroan berikutnya akan meminta persetujuan rencana stock split dari para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 17 Februari 2023.

Selain stock split, perseroan juga berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 461.176.480 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Menurut direksi perseroan, rights issue atau HMETD dapat dilaksanakan setelah perseroan persetujuan RUPSLB, kemudian perseroan menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pernyataan efektif dari OJK.

Ketentuan-ketentuan HMETD, termasuk harga pelaksanaan dan jumlah saham final yang akan diterbitkan akan diungkapkan dalam prospektus.

Adapun periode pelaksanaan rights issue direncanakan akan dilaksanakan dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal persetujuan RUPSLB.

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation