Laba Indosat Turun Padahal Pendapatannya Naik 48%, Kok Bisa?

Market - Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
29 April 2022 06:40
Sstt...Indosat-Tri Mau Merger? Foto: Sstt...Indosat-Tri Mau Merger?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indosat Tbk (ISAT) mencatat perolehan laba bersihnya sepanjang kuartal I/2022 turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Padahal, pendapatannya naik signifikan. 

Laba bersih ISAT per akhir Maret 2022 adalah Rp 128,7 miliar, turun 25,21% secara tahunan (YoY) dari posisi kuartal I/2021 yaitu Rp 172 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan periode kuartal I/2022, diketahui penurunan laba bersih ISAT terjadi di tengah naiknya pendapatan perusahaan. Total pendapatan ISAT naik 48,0% secara tahunan menjadi Rp 10,87 triliun. Pada saat yang sama, EBITDA perusahaan naik 29,1% YoY menjadi Rp 4,38 triliun.

Pendapatan Indosat ditopang layanan selular (86,3%), MIDI (12%), dan telekomunikasi via sambungan tetap (1,7%). Pendapatan selular perusahaan naik 55,1% secara tahunan. Pada saat yang sama, pendapatan MIDI dan telekomunikasi tetap masing-masing tumbuh 12,1% dan 39,5% secara tahunan.

Akan tetapi, pada saat yang sama beban total yang ditanggung Indosat melonjak 50,52% YoY dari Rp 6,41 triliun menjadi Rp 9,65 triliun pada kuartal I/2022. Kenaikan beban terbesar datang dari pos penyelenggaraan jasa yang nilainya mencapai Rp 5,28 triliun.

Kenaikan beban penyelenggaraan jasa sejalan dengan peningkatan jumlah sites dan pendapatan sebagai dampak dari penggabungan usaha. Imbasnya, beban frekuensi, interkoneksi, pemeliharaan, utilitas, sewa, sewa sirkit, USO, serta instalasi melonjak.

Dalam keterangan tertulis, Indosat menyebut pasca merger dengan PT Hutchison 3 per 4 Januari lalu, perusahaan kini fokus pada pencapaian visi untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling terpilih di Indonesia.

"Dalam triwulan pertama 2022, fokus Perusahaan adalah mengintegrasikan dua perusahaan untuk memaksimalkan sinergi biaya dan pengeluaran modal, bersamaan dengan pencapaian peluang di sisi pendapatan. Perkembangan integrasi perusahaan hingga saat ini sudah sesuai dengan jadwal dan titik-titik pencapaian, serta menghasilkan sinergi yang melampaui target," tulis perusahaan, Kamis (28/4/2022).

Setelah penggabungan usaha, pelanggan Indosat meningkat 57,7% menjadi 94,6 juta pelanggan pada tiga bulan pertama 2022. Penambahan ini berdampak pada turunnya rata-rata pengeluaran per pengguna (Average Revenue per User/ARPU) dari Rp 32,7 ribu menjadi Rp 32 ribu per Maret 2022.

Pada periode yang sama, nilai aset perusahaan naik 59,2% YoY menjadi Rp 100,937 triliun. Liabilitas yang dimiliki ISAT naik dari Rp 53,09 triliun menjadi Rp 74,03 triliun. Kemudian, ekuitas perusahaan naik 161,2% YoY menjadi Rp 26,907 triliun.

"Perusahaan mengakhiri triwulan I/2022 dengan basis pelanggan selular sebesar 94,6 juta. Jumlah pelanggan meningkat sebesar 34,6 juta pelanggan dibandingkan dengan Triwulan I/2021. Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada kuartal I/2022 sebesar Rp 32 ribu. Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 12,9 menit seiring tren di industri atas penurunan layanan suara," tulisnya.

Atas kinerja tersebut, laba per saham ISAT kini ada di angka Rp 16,14 per unit. Pada periode yang sama tahun lalu, laba per saham Indosat adalah Rp 31,68 per unit.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Mantap! Laba AKR Kuartal I Tumbuh 40%, Pendapatan Terbang 98%


(vap/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading