
Top! Waskita Beton Sabet Best Risk Management Implementation

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) meraih Juara II pada kategori Best Risk Management Implementation Anak Perusahaan. Penghargaan diberikan dalam acara Waskita Transformation Awards 2023.
Director of Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir mengatakan sebagai perusahaan terbuka yang bergerak di bidang manufaktur beton dan jasa konstruksi, penerapan Governance, Risk, & Compliance (GRC) menjadi penting. Ini dilakukan mengingat WSBP harus menghadapi perkembangan lingkungan baik dari dalam maupun dari luar.
Melalui manajemen risiko, kata dia, WSBP dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham sekaligus memberikan gambaran komprehensif kepada pemangku kepentingan dan pengelola perusahaan mengenai peluang dan risiko yang dihadapi.
Dia menjelaskan sejak 2016, WSBP menerapkan Enterprise Risk Management (ERM), meliputi pilar Tata Kelola dan Budaya Risiko, Strategi Manajemen Risiko, Pedoman dan Prosedur Manajemen Risiko, Infrastruktur Manajemen Risiko, Proses Manajemen Risiko, dan Komunikasi dan Pemantauan Proses Manajemen Risiko.
"Pada masing-masing implementasi ini, ada tahap developing, managed, dan established," tutur Asep dalam siaran pers, dikutip Kamis (12/1/2023).
Perusahaan juga memiliki target pada implementasi ERM ini hingga 2026 mendatang, di mana pada 2026 target rata-rata atas Pilar ERM perusahaan sebesar 4,17. Adapun target tersebut didukung penerapan manajemen risiko di lingkungan WSBP.
Mulai dari pencapaian tingkat Risk Maturity WSBP periode 2021 sebesar 3,20 mengalami peningkatan dari periode 2020 sebesar 3,02, pemuktahiran pedoman dan prosedur manajemen risiko secara berkala. Langkah ini dilakukan sesuai tuntutan stakeholder serta perubahan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal, hingga proses Risk Control Self Assessment (RCSA) yang dilakukan melalui platform Waskita Risk Management (WaRM) dengan berbasis katalog risiko.
Selain itu, WSBP juga melakukan control assessment dalam setiap periode pelaksanaan RCSA melalui WaRM untuk mempercepat implementasi penerapan Risk Based Audit (RBA) di perusahaan. Kemudian perusahaan melakukan penguatan integrasi tata kelola dan manajemen risiko dalam proses pengambilan keputusan proyek manufaktur dan konstruksi melalui penerapan proses pre-screening.
Selain itu, WSBP melakukan project risk scoring dan total risk exposure, serta peningkatan prinsip kehatian-hatian melalui penerapan four eyes principle dalam pelaksanaan Komite Manajemen Risiko Kegiatan Manufaktur dan Konstruksi.
Lebih lanjut, penerapan High Level Guidance pada kegiatan manufaktur, konstruksi dan investasi serta penerapan prinsip four eyes principles dan kriteria kelayakan minimal juga menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam mengimplementasikan GRC.
"Apresiasi ini menjadi motivasi kami untuk terus berkomitmen dapat meningkatkan bisnis perusahaan melalui penetapan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi," ungkapnya.
Dia menegaskan, ke depan WSBP akan melakukan penguatan kapabilitas organisasi, kompetensi dan keahlian manajemen risiko, penetapan Key Risk Indicator (KRI), pengembangan platform WaRM, peningkatan konsistensi tingkat risk awareness, dan strategi lainnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Deretan Fokus Proyek WSBP di 2023