Semester I 2025, Laba Kotor Waskita Beton (WSBP) Rp 131,5 Miliar

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
16 July 2025 10:15
PT Waskita Beton Precast Tbk
Foto: dok PT Waskita Beton Precast Tbk

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatat pendapatan usaha sebesar Rp732,65 miliar sepanjang semester I tahun 2025. Dari total pendapatan usaha tersebut, segmen precast tetap menjadi kontributor terbesar dengan porsi 47,2%, diikuti oleh segmen readymix & quarry sebesar 29,1%, serta jasa konstruksi sebesar 23,7%.

Selain itu, WSBP mencatat peningkatan produktivitas di seluruh precast plant, yang turut mendorong efisiensi biaya. Hal ini tercermin dari penurunan beban Non-Contributing Plant (NCP) sebesar 61,30% menjadi Rp17,74 miliar.

"Peningkatan utilitas produksi menjadi salah satu faktor kunci dalam menjaga daya saing dan profitabilitas Perseroan," tulis Fandy Dewanto, Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Rabu (16/7).

WSBP mencatat laba kotor sebesar Rp131,50 miliar dengan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 17,95%. Kinerja ini didukung oleh berbagai inisiatif efisiensi, termasuk penurunan Beban Umum dan Administrasi (BUA) menjadi Rp191,85 miliar per Juni 2025.

Efektivitas strategi pengendalian biaya terlihat dari penurunan BUA sebesar 18,91% secara tahunan.

Di luar pendapatan utama, WSBP juga membukukan pendapatan lain-lain senilai Rp34,09 miliar, yang sebagian berasal dari disposal asset non produktif.

Manajemen optimis pada semester kedua 2025, sebab perseroan berhasil mencatat Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp474 miliar sehingga Nilai Kontrak Dikelola (NKD) mencapai sekitar Rp1,76 triliun yang akan menjadi sumber pendapatan usaha hingga akhir tahun.

Beberapa proyek strategis menjadi fondasi pertumbuhan bisnis ke depan, diantaranya, proyek Jalan Tol Palembang-Betung, pembangunan Tzu Chi School, Proyek LRT Jakarta Fase 1B: Velodrome-Manggarai, Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), dan Proyek Kantor Gubernur Papua Selatan.

"Kami melihat potensi peningkatan permintaan produk Beton Precast maupun Beton Readymix seiring percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah," ujar Fandy.

Dari sisi restrukturisasi keuangan, hingga Maret 2025, pembayaran CFADS ke-V telah direalisasikan sebesar Rp107,68 miliar, sehingga total yang telah dibayarkan mencapai Rp429,40 miliar. Pembayaran selanjutnya dijadwalkan pada September 2025.

Selain itu, konversi saham menjadi ekuitas melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) juga berjalan sesuai rencana. Pada Juli 2025, konversi tahap V senilai Rp47,96 miliar telah dilakukan, menjadikan total konversi saham mencapai Rp1,55 triliun atau sekitar 90% dari total target konversi.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Digembok Bursa, Bos Wijaya Karya (WIKA) Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular