CNBC Indonesia Research

Gembok China Dibuka, Kabar Baik atau Buruk Buat Indonesia?

Maesaroh, CNBC Indonesia
Selasa, 10/01/2023 16:05 WIB
Foto: Wisatawan menonton pertunjukan tarian singa di Bandara Internasional Ibukota Beijing di Beijing, Jumat, 17 Januari 2020. (AP Photo/Ng Han Guan)

Jakarta, CNBC Indonesia - China resmi membuka perbatasan internasional mereka pada akhir pekan lalu. Langkah besar China tersebut diharapkan bisa menguntungkan Indonesia dari sisi ekspor, investasi, hingga pariwisata.

China resmi membuka perbatasan internasional pada Minggu (8/1/2023) dengan memberikan sejumlah pelonggaran. Di antaranya penghapusan karantina bagi pelancong serta diizinkannya warga China bepergian ke luar negeri.

Pembukaan perbatasan mengakhiri tiga tahun masa "penguncian" Tiongkok yang sudah berlangsung sejak Maret 2020. Pembukaan perbatasan juga hanya berselisih hitungan hari dari periode liburan terbesar di China yakni Tahun Baru atau Imlek yang jatuh pada 21 Januari.


Perayaan Imlek biasanya berlangsung selama 16 hari dan menjadi puncak konsumsi masyarakat China. Pada periode tersebut, jutaan warga China juga akan melakukan bepergian ke luar negeri.



Dengan fakta tersebut, pembukaan perbatasan China menjelang Libur Imlek menjadi sangat penting.
Kepala ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan dibukanya perbatasan internasional China akan menjadi game changer bagi perekonomian kawasan Asia.

"Reopening China akan jadi game changer buat perekonomian regional terutama Indonesia. Dampaknya ke perekonomian Indonesia tentu besar karena China jadi salah satu negara tujuan ekspor dan sumber investasi terbesar buat Indonesia," tutur Andry, kepada Indonesia.

Tiongkok adalah mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Ekspor Indonesia ke China pada Januari-November 2022 menembus US$ 57,76 miliar atau 25,6% dari total.
Komoditas ekspor andalan Indonesia adalah batu bara, besi dan baja, minyak sawit mentah (CPO), pulp, feronikel, biji logam, dan tembaga.

Ekonom BCA Suryaputra Wijaksana menjelaskan eksposur perekonomian Indonesia terhadap China besar sehingga pembukaan perbatasan Tiongkok akan berdampak signifikan pada Indonesia.

Pembukaan China secara tidak langsung juga akan menopang pergerakan nilai tukar rupiah.

"Ekspor (diharapkan) meningkat dan pertumbuhan ekonomi meningkat. (Ada dampak) pariwisata karena turis Tiongkok. Ini akan berdampak pada nilai tukar rupiah karena peningkatan ekspor dan turisme akan mendorong permintaan rupiah," ujarnya.




(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lama Waktu Perizinan & Biaya Logistik, PR RI Perkuat Daya Saing

Pages