
Siap-Siap, Menunggu Aliran Masuk Modal Asing Pekan Ini

-Memasuki pekan kedua, rupiah mulai menguat terhadap dolar AS.
Pada Senin (9/1/2022) pukul 09: 05 WIB, nilai tukar rupiah menguat 0,38% terhadap dolar AS ke posisi Rp 15.570/US$1. Rupiah juga menguat tipis 0,03% sepanjang pekan.
Meskipun membaik, kinerja rupiah masih jauh tertinggal dibanding mata uang ASEAN lain seperti ringgit Malaysia yang menguat 0,74% sepekan, baht Thailand yang naik 2,95% serta dolar Singapura yang menguat sebesar 0,65%.
Penguatan rupiah salah satunya ditopang oleh mulai masuknya arus modal asing ke pasar SBN.
Merujuk data Kementerian Keuangan, kepemilikan asing pada SBN tradeable Indonesia meningkat tipis menjadi Rp 762,9 triliun per 30 Desember 2022 atau 14,36% menjadi Rp 764,74 triliun atau 14,4%.
Kencangnya inflow juga menurunkan yield SBN. Imbal hasil seri benchmark SUN tenor 10 tahun turun menjadi 6,94% pada hari ini dari 7,05% pada Selasa (3/1/2023).
- Kendati sudah memasuki pasar SBN di pasar sekunder, minat investor asing pada lelang perdana Surat Utang Negara (SUN) pada pekan lalu justru sepi.
Total penawaran yang masuk dalam lelang SUN Selasa (2/1/2023) mencapai Rp 28,32 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak lelang perdana pada 2016 yang tercatat Rp 26,20 triliun.
Secara historis, lelang perdana biasanya mendatangkan minat yang sangat tinggi, bahkan tertinggi dalam tahun tersebut.
Jumlah penawaran yang datang dari investor asing mencapai Rp 4,31 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah setidaknya sejak lelang perdana pada 2016 atau dalam tujuh tahun terakhir.
Jumlah penawaran pada lelang pekan depan diharapkan mulai naik sejalan dengan banyaknya sentimen positif di pasar keuangan dalam negeri.
- Prospek ekonomi yang masih cerah dan melandainya inflasi diharapkan meningkatkan appetite lebih kepada investor asing untuk menaruh modalnya di pasar SBN, pasar mata uang, ataupun pasar saham domestik.
Ekonomi Indonesia diperkirakan akan menyentuh 5,2% pada 2022 atau kembali ke level historisnya sebelum pandemi. Sementara itu, inflasi juga terus menurun menjadi 5,51% pada Desember 2022, dari 5,95% pada September 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]
