
Awal Tahun, Sri Mulyani Cs Siap-siap Terbitkan Sukuk Dolar

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah berancang-ancang untuk menerbitkan sukuk berdenominasi dolar AS pada bulan Januari 2023. Hal ini dibenarkan untuk Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan.
Namun, DJPPR Kementerian Keuangan tidak memberikan penjelasan terkait dengan tanggal penerbitan dan jumlahnya.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto hanya mengungkapkan bahwa mengenai waktu penerbitan ini, pemerintah akan fleksibel dan oportunistik, dengan melihat kondisi pasar serta menyesuaikan kebutuhan pembiayaan APBN.
"Tentunya kami berusaha untuk mencari window yang terbaik, yang memberikan advantage dari sisi pricing," kata Suminto kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (4/1/2023).
Dengan demikian, DJPRR belum bisa mengenai waktu yang tepat mereka masuk ke pasar. Namun, dia memastikan pemerintah akan menerbitkan SBN dan sukuk baik di pasar domestik maupun di pasar global.
Sayangnya, minat investor, terutama asing, untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) masih rendah di awal tahun. Penawaran yang diterima pemerintah pada lelang perdana SUN hanya Rp 28,32 triliun, terendah dalam tujuh tahun terakhir.
Seperti diketahui, pemerintah pada hari ini, Selasa (3/1/2023), melelang delapan seri SUN yaitu seri SPN03230405 (new issuance), SPN12240104 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening).
Total penawaran yang masuk dalam lelang SUN hari ini mencapai Rp 28,32 triliun. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak lelang perdana pada 2016 yang tercatat Rp 26,20 triliun.
Secara historis, lelang perdana biasanya mendatangkan minat yang sangat tinggi, bahkan tertinggi dalam tahun tersebut. Pada lelang perdana 2017, bid atau penawaran yang diperoleh pemerintah mencapai Rp 36,90 triliun.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Taruh Dana di Surat Utang, Untung Besar!