Kasus Covid di China Melonjak, CPO Tiarap Lagi!

Market - Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
30 December 2022 10:07
Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi kelapa sawit. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange turun tipis di sesi awal perdagangan Jumat (30/12/2022), di mana potensi penurunan permintaan kembali meningkat karena kasus Covid di China kembali melonjak.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan melemah 0,02% ke MYR 4.089/ton pada pukul 09:32WIB.

Dalam sepekan, harga CPO meroket 6,76% dan naik tipis 0,27% secara bulanan. Sedangkan secara tahunan masih anjlok 12,94%.

Penurunan harga CPO hari ini tampaknya disebabkan oleh lonjakan kasus Covid di China, sehingga potensi permintaan turun membayangi laju CPO.

Padahal pada Kamis (30/12/2022), harga CPO berakhir naik tipis 0,07% menjadi MYR 4.090/ton (US$ 925,34/ton), kenaikan tersebut terbatasi karena potensi penurunan permintaan sebab angka penyebaran kasus Covid di China kembali tinggi.

Selain itu, harga CPO yang naik di perdagangan kemarin ditopang oleh naiknya harga minyak saingan yakni minyak kedelai yang naik di Dalian sebesar 0,2%. Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

"Meskipun produksi lebih rendah, para pedagang mengkhawatirkan momentum permintaan, kata Direktur Broker Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor Paramalingam Supramaniam dikutip Reuters.

Dari dalam negeri, Indonesia akan memulai program Biodiesel campuran yang dikenal dengan B35 pada 1 Februari 2023, menjadi sebulan lebih lambat dari rencana semua yakni pada awal tahun depan.

Sementara, Dewan Minyak Sawit Malaysia memprediksikan harga CPO akan stabil di MYR 3.800/ton (US$ 861,68/ton) pada tahun depan karena adanya peningkatan produksi.

"Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan produksi minyak sawit, kondisi cuaca yang diperkirakan akan membaik terutama pada paruh kedua tahun depan, serta ketersediaan pasokan minyak nabati utama lainnya yang lebih tinggi," kata Direktur Jenderal Ahmad Parveez Ghulam Kadir.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bos Sawit yang Sabar Ya..., CPO Anjlok 8% Sepekan


(aaf/aaf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading