Kabar Kurang Baik! Harga CPO Diramal Turun...

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
06 December 2022 11:20
sawit
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) naik tipis di sesi awal perdagangan Selasa (6/12/2022), di mana para pelaku pasar memprediksikan adanya penurunan pada ekspor CPO Malaysia dan produksi yang lebih sedikit.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat tipis 0,1% ke MYR 3.971/ton pada pukul 08:40 WIB.

Wang Tao, analis komoditas Reuters menilai harga CPO hari ini diprediksikan akan turun ke MYR 3.787/ton.

CPOSumber: Refinitiv

 

Harga CPO pada perdagangan Senin (5/11) berakhir menguat tipis 0,3% menjadi MYR 3.964/ton (US$ 907,92/ton) setelah terkoreksi tajam lebih dari 4% di sepanjang pekan lalu.

Kenaikan pada harga CPO berbanding terbalik dengan laju minyak saingan. Harga minyak kedelai di Dalian ditutup terkoreksi 0,24%. Sejatinya, pergerakan harga CPO kerap dipengaruhi oleh harga minyak kedelai, biasanya ketika harga minyak kedelai turun maka akan mempengaruhi harga CPO.

Melansir Reuters, seorang pedagang memperkirakan harga CPO yang naik disebabkan oleh ekspektasi persediaan CPO pada November 2022 turun.

"Pasar eksternal membaik dan jajak pendapat pasar memperkirakan stok minyak sawit November 2022 turun sedikit. Namun, ringgit yang kuat membatasi beberapa sisi positifnya," tutur pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur.

Survei Reuters memprediksikan persediaan CPO Malaysia pada akhir November 2022 kemungkinan menyusut 0,47% dari bulan sebelumnya menjadi 2,39 juta ton karena produksi melambat sementara ekspor diprediksi melonjak 3% menjadi 1,55 juta ton. Sedangkan produksi CPO di proyeksi ambles 5% menjadi 1,72 juta ton.

"Fenomena cuaca La Niña sedang berlangsung di Samudera Pasifik pada bulan Oktober dan menguat pada bulan November, berdampak pada area penanaman kelapa sawit utama di Kalimantan dan kemungkinan pantai timur Malaysia," kata Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura.

Padahal, ringgit Malaysia ditutup menguat 0,39% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan menjadi hari keempat beruntun penguatan ringgit. Ringgit Malaysia juga menyentuh level tertinggi tujuh bulan, sehingga membuat harga CPO menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Sawit, Udah 2 Hari Harga CPO Tiarap Nih, Sabar Ya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular