Bukan Mbappe Tapi Minyak yang Hattrick, Naik 2% Semalam!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
15 December 2022 07:40
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia mencatatkan kenaikan tiga hari beruntun didorong oleh optimisme permintaan pada 2023.

Pada perdagangan Rabu (14/12/2022) minyak mentah Brent naik 2,4% menjadi US$82,7 per barel. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$77,28 per barel, naik 2%.

Melihat ke tahun 2023, OPEC berekspektasi permintaan minyak akan tumbuh sebesar 2,25 juta barel per hari (bpd) selama tahun depan menjadi 101,8 juta bpd, dengan potensi kenaikan dari China, importir utama dunia.

IEA, melihat permintaan minyak China pulih tahun depan setelah kontraksi 400.000 bpd pada tahun 2022, meningkatkan estimasi pertumbuhan permintaan minyak 2023 menjadi 1,7 juta bpd dengan total 101,6 juta bpd.

Lalu lintas jalan raya dan udara di China telah meningkat dengan tajam , menurut data.

"Pengaturan tetap mendukung harga tiga digit ... Volatilitas baru-baru ini menghadirkan titik masuk yang bagus ke depan. Saldo mungkin lebih longgar untuk kuartal berikutnya, tetapi pada 2Q, reli harga baru akan menimpa kita," kata Oswald Clint, seorang analis di Bernstein .

Harga minyak juga telah didukung oleh kebocoran dan penghentian Keystone Pipeline milik TC Energy Corp, yang mengirimkan 620.000 barel per hari minyak mentah Kanada ke Amerika Serikat.

Para pejabat mengatakan penanganan memakan waktu setidaknya beberapa minggu.

Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed di pertemuan terakhir tahun 2022 sudah sesuai prediksi, di mana The Fed menaikkan kembali suku bunga acuannya sebesar 50 bp menjadi4,25% - 4,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras) Next Article Arab & Rusia Kompak Kurangi Produksi, Harga Minyak Melesat 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular