Jokowi Berkomplot, Produsen Nikel Dunia Bakal Dirangkul

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan akan memulai tur ke beberapa negara untuk mengusulkan negara-negara penghasil nikel mendirikan organisasi seperti organisasi negara-negara pengekspor minyak atau OPEC.

"Lagi jalan. Saya Januari (akan) tur ke beberapa negara," kata Bahlil saat ditemui awak media di gedung DPR RI, Rabu (14/12/2022).

Bahlil menyampaikan, sudah ada komunikasi yang terjalin di antara negara-negara penghasil nikel di dunia. Ia menyebut, sudah ada beberapa negara yang setuju akan usulan tersebut. Namun sayangnya, Bahlil masih belum ingin mengatakan negara mana saja yang sudah setuju terkait dengan hal tersebut.

"Sebagian sudah ada komunikasi. Insya Allah kita sepaham bahwa negara-negara penghasil nikel itu harus betul-betul diberikan ruang untuk menciptakan nilai tambah di negaranya," ujarnya.

Selanjutnya, dalam tur tersebut nantinya, Bahlil mengatakan bahwa pihaknya akan membahas persoalan harga nikel yang perlu diatur sebagaimana mestinya, demi kepentingan bersama.

"Biar tidak saling merugikan, tapi saling menguntungkan," lanjut Bahlil.

Bahlil juga menyampaikan, negara penghasil nikel harus menjamin untuk men-supply ke negara-negara yang tidak memiliki nikel. Namun, sudah dalam bentuk barang jadi, bukan barang mentah.

"Negara penghasil nikel harus menjamin untuk agar ada supply ke negara-negara yang tidak punya nikel, tapi sudah berbentuk barang jadi. Jangan barang mentah," katanya.

Presiden Jokowi sejak awal bertekad menjadikan sumber daya alam Indonesia seperti nikel bisa bernilai tambah di dalam negeri, dan mengakhiri era menjual barang mentah ke luar negeri karena hanya menguntungkan negara lain.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Bentrokan Maut di Smelter Nikel PT GNI di Morowali