Pemangkasan Suku Bunga Makin Dekat, Harga Minyak Melonjak

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
18 July 2024 10:02
Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. Menurut data pelacakan kapal Refinitiv, kapal tanker Capricorn Sun memuat minyak mentah Mars Sour di lepas pantai Louisiana di Amerika Serikat dan dibongkar di Rostock pada 3 Agustus 2022, saat kilang lokal menguji alternatif minyak Rusia. (REUTERS/Andreas Rinke/File Photo)
Foto: Kapal tanker Capricorn Sun ditambatkan di pelabuhan Rostock Jerman, Jerman, 5 Agustus 2022. (REUTERS/ANDREAS RINKE)

Jakarata, CNBC Indonesia - Harga minyak naik lebih tinggi pada pembukaan Kamis (18/7/2024), didukung oleh penurunan mingguan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.

Mengutip Refinitiv harga minyak mentah dunia pada Kamis (18/7/2024) pukul 9.30 WIB acuan Brent tercatat US$85,29 per barel, menguat 0,25% dibandingkan penutupan kemarin.

Sementara acuan West Texas Intermediate (WTI) naik US$83,21 per barel, naik 0,43% dibandingkan perdagangan kemarin.

Persediaan minyak mentah AS turun 4,9 juta barel pekan lalu, menurut data dari Badan Informasi Energi AS. Bandingkan dengan perkiraan penurunan sebesar 30.000 barel oleh para analis dalam jajak pendapat Reuters, dan penurunan sebesar 4,4 juta barel dalam laporan kelompok perdagangan American Petroleum Institute.

Dari sisi permintaan, prospek penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang di Amerika Serikat dan Eropa membantu mendukung pasar. Suku bunga yang lebih rendah sering kali memicu pembelian dan meningkatkan permintaan minyak.

Para pejabat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed mengatakan bahwa bank sentral AS "lebih dekat" untuk memangkas suku bunga mengingat membaiknya lintasan inflasi dan pasar tenaga kerja yang lebih seimbang, kemungkinan menyiapkan panggung untuk pengurangan biaya pinjaman pada bulan September.

Selain itu, aktivitas perekonomian AS meningkat dengan laju yang sedikit hingga sedang dari akhir Mei hingga awal Juli dengan perusahaan-perusahaan memperkirakan pertumbuhan yang lebih lambat di masa depan.

Investor juga menunggu kabar kebijakan dari pertemuan para pemimpin penting China yang akan berakhir hari ini. Diharapkan ada langkah-langkah konkrit untuk merangsang pertumbuhan ekonomi China.


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stok Minyak AS Berkurang, Harga Minyak Dunia Masih Stagnan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular