
Breaking News: Harga CPO Ambles 3,5%! Ada Apa Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) anjlok di sesi awal perdagangan Senin (12/12/2022). Lantas, bagaimana prediksi pergerakan hari ini?
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan ambles 3,55% ke MYR 3.839/ton pada pukul 09:45 WIB.
Wang Tao, analis komoditas Reuters menilai harga CPO akan bergerak di kisaran MYR 3.945-4.029/ton.
![]() |
Di sepanjang pekan lalu, harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 1,09% dan ditutup di MYR 3.995/ton pada Jumat (9/12/2022).
Kenaikan harga CPO terbantu oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang akan menerapkan program untuk penggunaan biodiesel dengan campuran 35% bahan bakar berbasis minyak sawit atau dikenal B35 pada Januari 2023.
Permintaan terhadap CPO di Indonesia diperkirakan meningkat karena program tersebut. Pemerintah Indonesia mengimplementasikan program biodiesel yang di dalamnya ada campuran minyak nabati sebagai substitusi minyak. Permintaan akan CPO dalam negeri pada 2023 diprediksikan akan menyentuh 13 juta kiloliter, naik dari tahun ini di 11,03 kiloliter.
Selama ini Indonesia merupakan negara importir minyak. Antara produksi dan kebutuhan konsumsi tidak berimbang sehingga keran impor pun dibuka. Defisit neraca minyak di Indonesia telah membuat transaksi berjalan jebol dan mencatat defisit. Alhasil nilai tukar rupiah pun tertekan.
Namun sebagai negara produsen sawit terbesar di dunia, Indonesia memanfaatkan kekayaan alam tersebut untuk beralih dari ketergantungan minyak dan gas.
Peningkatan penggunaan CPO sebagai bahan baku dan campuran dalam biodiesel di Indonesia tentu mengerek naik permintaan sehingga ekspektasi terhadap harga pun terdongkrak.
Selain itu, katalis positif lainnya juga terjadi di produsen CPO kedua yakni Malaysia. Pasalnya nilai ekspor CPO naik, sehingga turut mendongkrak harga CPO dunia.
Surveyor Kargo Intertek Testing Services melaporkan ekspor produk minyak sawit Malaysia periode 1-10 Desember 2-22 naik 5,6% menjadi 492.960 ton dari 466.943 ton dari periode yang sama bulan sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Sawit Kena PHP, Harga CPO Nanjak Sesaat Untuk 'Menetap'