Window Dressing Tiba, 3 Saham Ini Diramal Datangkan Cuan
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 1% ke 7.081 pada perdagangan kemarin (30/11/2022).
Penguatan IHSGÂ ditopang oleh saham-saham bank KBMI IV yang kompak melesat lebih dari 1% kemarin.
Memang dalam jangka waktu terdekat, IHSG berpotensi masih terjebak di zona sideways di 7.000-7.100. Namun bukan berarti peluang untuk mendapatkan cuan tertutup.
Untuk perdagangan hari ini, Kamis (1/12/2022), hari pertama Desember yang kental dengan window dressing, setidaknya ada 3 saham yang patut dicermati dan masuk ke dalam radar para trader.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Apabila melihat tren beberapa hari terakhir, saham PTBA cenderung bergerak uptrend. Secara teknikal peluang PTBA menguat masih terbuka dengan level resisten terdekat di Rp 3.870/unit apabila mengacu pada indikator Bollinger Band.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
Saham emiten BUMN telekomunikasi ini menguat 1,33% kemarin dan ditutup di Rp 3.800/unit. Sejak awal perdagangan saham TLKM bergerak di zona hijau. Saham TLKM memang cenderung bergerak sideways belakangan ini. Namun dengan penguatan kemarin saham TLKM masih berpeluang menguji resisten di 4.000
PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)
Setelah mengalami koreksi sejak minggu terakhir November dan turun ke bawah Rp 2.000/unit, saham PNBN pun menguat 5.26% kemarin dan seolah mengindikasikan tanda-tanda rebound. Saham PNBN sebelumnya sempat menyentuh area jenuh jualnya dan rebound kemarin. Masih ada peluang saham PNBN naik dan menguji Rp 2.070/unit hari ini.
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?
(trp)
