Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM, CPO Libur Dulu Ya!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
28 November 2022 07:50
FILE PHOTO: A worker unloads palm oil fruits from a lorry inside a palm oil factory in Salak Tinggi, outside Kuala Lumpur August 4, 2014.   REUTERS/Samsul Said/File Photo
Foto: Pekerja membongkar buah sawit dari sebuah truk di sebuah pabrik kelapa sawit di Salak Tinggi, di luar Kuala Lumpur 4 Agustus 2014. REUTERS / Samsul Said / File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Malaysia Derivatives Exchange pada perdagangan hari ini, Senin (28/11/2022) ditutup sebagai hari libur nasional setelah Anwar Ibrahim resmi menjadi Perdana Menteri Malaysia. Bursa Malaysia dijadwalkan akan kembali beroperasi besok.

Pada akhir perdagangan pekan lalu (25/11), harga CPO berakhir melesat 2,33% menjadi MYR 4.140/ton (US$ 923,8/ton). Di sepanjang pekan lalu, harga CPO meroket 7,37% dan menghentikan penurunanya selama dua pekan beruntun pada bulan ini.

Meroketnya harga CPO karena data ekspor CPO Malaysia yang positif dan terkerek naik oleh harga minyak saingan.

"Sesi kedua didorong oleh harga Dalian yang lebih kuat, rilis data ekspor serta penutupan akhir pekan yang panjang," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur dikutip Reuters.

Surveyor Kargo Societe Generale de Surveillance, Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia memprediksikan ekspor CPO Malaysia periode 1-25 November 2022 melesat di kisaran 4,1%-12,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.

Selain itu, laju CPO juga terdorong oleh melesatnya harga minyak saingan. Harga minyak kedelai di Dalian ditutup meroket 1,23%, sedangkan minyak kedelai di Chicago Board of Trade ditutup untuk liburan Thanksgiving.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

Di sisi lain, harga CPO yang melonjak pekan lalu, masih terbayangi oleh penguatan ringgit Malaysia. Dalam sepekan, ringgit Malaysia terpantau menguat tajam 1,6% terhadap dolar Amerika Serikat (AS), membuat harga CPO menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang asing.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gak Peduli Resesi, Harga CPO Nanjak Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular