
Jelang Pemilihan Umum di Malaysia, CPO Libur Dulu Ya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup untuk perdagangan hari ini karena hari libur nasional sebelum acara pemilihan umum berlangsung.
Pada Kamis (17/11), harga CPO Malaysia berakhir anjlok 4,4% menjadi MYR 3.845/ton (US$ 845,05/ton). Dengan begitu, harga CPO telah turun selama empat hari beruntun. Dalam sepekan, harga CPO telah ambruk 7,85% secara point-to-point/ptp.
Harga CPO terbebani oleh ringgit Malaysia yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sehingga membuat harga CPO menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang asing.
"Kekuatan ringgit menekan margin penyulingan," kata Direktur Broker Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor Paramalingam Supramaniam dikutip Reuters.
Selain itu, analis memprediksikan bahwa harga CPO juga tertekan karena Bursa Malaysia akan ditutup pada Jumat (18/11) dan menjadi akhir pekan panjang sehingga para pembeli dan pedagang menyesuaikan posisinya.
Laju CPO juga terbebani oleh terkoreksinya harga minyak saingan. Harga minyak mentah dunia digempur berbagai sentimen negatif dari dua konsumen utama, Amerika Serikat dan China, membuat harganya jatuh 4% lebih pada perdagangan kemarin.
Pada Kamis (17/11/2022) harga minyak mentah Brent tercatat US$89,8 per barel, jatuh 3,3% dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau Wet Texas Intermediate (WTI) turun 4,6% menjadi US$81,6 per barel.
Sejatinya, CPO merupakan bahan alternatif dari biofuel sehingga ketika harga minyak mentah dunia turun maka para pembeli akan beralih.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah