CNBC Indonesia Research

Gempa Pasar Kripto & Saga FTX-Alameda Sam Bankman-Friend

Feri Sandria, CNBC Indonesia
15 November 2022 14:25
TESLA-MUSK/DOGECOIN
Foto: REUTERS/DADO RUVIC

Hubungan antara Alameda dan FTX adalah sumbu bagi meledaknya kerajaan bisnis kripto SBF. Alameda yang merupakan perusahaan perdagangan didirikan pada tahun 2017 dengan menyewa kantor di Berkeley, California, tidak jauh dari tempat tinggalnya yang merupakan anak dari akademisi Stanford. Kedua orang tuanya adalah profesor di Stanford Law School: Joseph Bankman, seorang ahli hukum pajak, dan Barbara Fried, yang mempelajari persimpangan hukum, ekonomi, dan filsafat.

SBF merupakan alumni jurusan fisika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan pasca lulus bekerja di raksasa perdagangan kuantitatif Jane Street.

Tidak lama setelah didirikan, Alameda segera menghasilkan jutaan dolar dengan mengeksploitasi ketidakefisienan di pasar Bitcoin. Dalam melaksanakan bisnisnya perusahaan secara masif menggunakan strategi arbitrase-membeli koin di satu lokasi dan menjualnya di tempat lain dengan harga lebih tinggi. Salah satu keuntungan signifikan awal melibatkan pembelian bitcoin di bursa AS dan penjualan di Jepang, di mana perusahaan mendapatkan keuntungan karena harga jual premium di atas harga beli di AS.

Pada tahun 2019, SBF memindahkan perusahaan ke Hong Kong, agar dapat memperoleh aturan yang lebih ramah bisnis. Dia pindah dengan sekelompok kecil pedagang - termasuk Caroline Ellison, mantan pedagang di perusahaan keuangan Jane Street - dan melanjutkan untuk memulai FTX, bursa bagi investor kripto untuk membeli, menjual, dan menyimpan aset digital.

Namun, kejatuhan pasar kripto baru-baru ini ternyata ikut membuat Alameda mengalami kerugian perdagangan. Laporan Coindesk dan cuitan CZ akhirnya menjadi katalis dan perlahan mengurai apa yang sebenarnya terjadi di antara Alameda dan FTX.

Usut punya usut, bursa kripto FTX milik SBF ternyata meminjamkan uang investor bernilai miliaran dolar untuk mendanai taruhan berisiko oleh perusahaan perdagangan afiliasinya, Alameda Research.

Laporan The Wall Street Journal (WSJ) berdasarkan keterangan sejumlah sumber mengungkapkan bahwa CEO FTX Sam Bankman-Fried mengatakan dalam pertemuan investor minggu lalu bahwa Alameda berhutang kepada FTX sekitar US$ 10 miliar.

FTX memberikan pinjaman kepada Alameda menggunakan uang yang disimpan pelanggan di bursa untuk tujuan perdagangan, sebuah keputusan yang digambarkan oleh SBF sebagai langkah buruk dan ceroboh.

Secara keseluruhan, FTX memiliki US$ 16 miliar aset pelanggan, berdasarkan keterangan sumber. Artinya FTX meminjamkan lebih dari setengah dana pelanggannya ke Alameda.

Alameda juga dikabarkan mengambil pinjaman tambahan dari perusahaan keuangan lain, dengan besaran utang sekitar US$ 1,5 miliar kepada rekanan di luar FTX.

Karena kerugian investasi Alemeda tidak mampu mengembalikan pinjaman FTX dan membuat batas penyangga penarikan deposito kian terbatas. FTX menghentikan penarikan pelanggan awal pekan lalu setelah diserbu dengan permintaan penarikan sekitar US$ 5 miliar pada hari Minggu, menurut cuitan Kamis pekan lalu oleh akun resmi pribadi SBF.

Caroline Ellison - yang juga alumni Jane Street - merupakan pemimpin Alameda dan dalam pertemuan dengan investor mengungkapkan bahwa selama beberapa bulan terakhir, Alameda telah mengambil pinjaman dan menggunakan uang itu untuk melakukan investasi modal ventura, di antara pengeluaran lainnya.

Sejumlah investor besar telah pasrah dan 'mengikhlaskan' kerugian atas investasinya di FTX. Perusahaan yang telah memberikan valuasi nol atas saham mereka (write off) di bursa kripto FTX termasuk Sequoia Capital (US$ 213 juta), Softbank (US$ 100) dan anak usaha Coinbase, perusahaan bursa kripto AS.

Saat ini saga kehancuran FTX-Alameda masih berlangsung, dengan SBF tengah diinvestigasi oleh Komite Bursa dan Departemen Kehakiman AS dan berpotensi didakwa pidana hingga masuk penjara. SBF diketahui tinggal dan mengoperasikan FTX-Alameda dari sebuah mansion di Kepulauan Bahama bersama sekitar sembilan orang terdekat yang merupakan eksekutif perusahaan, termasuk Caroline Ellison.

SBF dan Caroline sebelumnya pernah menjalin hubungan asmara namun saat ini telah berpisah, berdasarkan ketengan sumber dan dilaporkan oleh Coindesk dan The New York Times.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular