6 Kabar Emiten yang Sayang Untuk DIlewatkan

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
07 November 2022 08:06
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki perdagangan pekan kedua November. Banyak kabar pasar yang bakal mewarnai pergerakan indeks, terutama untuk di awal pekan ini, Senin (7/11/2022).

Dari sekian banyak kabar pasar, CNBC Indonesia telah merangkum beberapa diantaranya yang sayang untuk dilewatkan. Berikut kabar pasar yang perlu dicermati oleh para pelaku pasar.

Tingkatkan Kapasitas, Bayan Resources Kembangkan Infrastruktur

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) telah mengembangkan sejumlah infrastruktur dalam meningkatkan kapasitas penimbunan, serta kemampuan kecepatan penanganan batu bara di seluruh rantai logistik operasional perusahaan.

Direktur Utama Bayan Resources, Dato' Low Tuck Kwong menyebut pengembangan infrastruktur merupakan salah satu tujuan untuk menjadi produsen batu bara dengan biaya terendah. Adapun kata dia proyek Tabang menjadi fokus ekspansi Bayan Resources.

"Salah satu contoh dari proyek yang sedang dibangun adalah jalan pengangkutan sepanjang 101 km, dengan 3 pemuat tongkang untuk memenuhi peningkatan produksi di tahun mendatang," jelas dia kepada CNBC beberapa waktu lalu.

Diketahui proyek jalan yang menghubungkan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat di Kalimantan Timur itu menghabiskan anggaran signifikan.

Rights Issue Semen Indonesia Sah

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) baru saja merampungkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Jumat (4/11/2022).

Rapat menghasilkan keputusan direstuinya Penawaran Umum Terbatas dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue melalui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 1,07 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp100,- per saham.

Dana hasil right issue untuk konsolidasi Semen Baturaja (SMBR) dalam perseroan. Itu dilakukan melalui penyertaan 7,49 miliar saham seri B atau mewakili 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SMBR, sebagai hasil Inbreng saham seri B milik Negara Republik Indonesia.

Bos BCA Benarkan Dolar Ketat, Minta LPS Naikkan Suku Bunga

Bos Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja membenarkan kondisi likuditas valas perbankan yang tengah ketat saat ini. Likuiditas valas, terutama dolar AS, mengetat seiring dengan permintaannya yang meningkat jelang akhir tahun.

Setiap akhir tahun, korporasi biasanya membutuhkan dolar AS untuk pembayaran kewajiban utang ataupun repatriasi pendapatan bagi perusahaan asing. Kondisi ini semakin menekan rupiah di tengah kuatnya nilai tukar rupiah.

"Likuiditas valas BCA masih sangat cukup namun kalau lihat industri maka likuiditas valasnya cukup ketat," kata Jahja.

Dia berharap Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) segera meningkatkan LPS Rate untuk valas. Dengan demikian, kenaikannya akan sejalan dengan kenaikan bunga deposito dalam USD.

Laba Hermina Jeblok, Gara-Gara Pandemi?

Emiten kesehatan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mencatatkan laba bersih berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp 245,52 miliar, berbanding jauh secara yoy dari sebelumnya Rp 773,14 miliar atau turun 215,11%.

Pendapatan HEAL juga turun menjadi Rp 3,59 triliun sampai dengan 30 September 2022. Di periode yang sama tahun lalu, pendapatan perseroan tembus Rp 4,62 triliun atau turun 22,29%.

Dalam laporan keuangan hingga kuartal III-2022, Hermina mencatatkan beban pokok pendapatan Rp 2,30 triliun, naik tipis secara year on year (yoy) dari Rp 2,20 triliun.

Restrukturisasi Sudah Jalan, Bagaimana Kinerja Garuda (GIAA)?

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan secara grup hingga kuartal III 2022 sebesar 60,35% menjadi US$ 1,5 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar US$ 939 juta.

Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 57,87%, pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh signifikan sebesar 171,88%, serta pendapatan lainnya sebesar 27,13%.

Sejalan dengan itu, pertumbuhan penumpang Garuda Indonesia Grup pada Kuartal III 2022 sebesar 61,11% menjadi 10.498.823 penumpang dibandingkan pergerakan penumpang hingga Kuartal II di tahun yang sama yaitu 6.516.555 penumpang.

PTBA Blak-Blakan PLTU Pelabuhan Ratu, Ada Skema Joint Venture

Pengalihan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Ratu milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih menjadi perbincangan hangat. Direktur Keuangan PTBA Farida Thamrin pun angkat bicara terkait rencana ini.

Ia menjelaskan, PLN memiliki sejumlah anak usaha. PTBA juga sudah beberapa kali mendirikan anak usaha yang juga bergerak di sektor pembangkit listrik.

Jadi, pengalihan PLTU pelabuhan ratu nanti rencananya menggunakan skema pembentukan joint venture (JV) antara anak usaha PLN dan anak usaha PTBA. "Nanti akan membentuk JV bersama anak usaha PLN dan PTBA," terang Farida dalam sebuah siaran di Youtube dikutip Jumat (4/11/2022).

Nah, karena perusahaan patungan, maka ada setoran modal yang perlu disuntik. Saat inilah penyertaan modal dari PTBA dalam bentuk ekuitas masuk. "Duit PTBA hanya bagian dari equity, ada anak perusahaan PLN yang masuk dari situ," imbuhnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular