
6 Kabar Emiten yang Sayang Untuk DIlewatkan

Bos BCA Benarkan Dolar Ketat, Minta LPS Naikkan Suku Bunga
Bos Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja membenarkan kondisi likuditas valas perbankan yang tengah ketat saat ini. Likuiditas valas, terutama dolar AS, mengetat seiring dengan permintaannya yang meningkat jelang akhir tahun.
Setiap akhir tahun, korporasi biasanya membutuhkan dolar AS untuk pembayaran kewajiban utang ataupun repatriasi pendapatan bagi perusahaan asing. Kondisi ini semakin menekan rupiah di tengah kuatnya nilai tukar rupiah.
"Likuiditas valas BCA masih sangat cukup namun kalau lihat industri maka likuiditas valasnya cukup ketat," kata Jahja.
Dia berharap Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) segera meningkatkan LPS Rate untuk valas. Dengan demikian, kenaikannya akan sejalan dengan kenaikan bunga deposito dalam USD.
Laba Hermina Jeblok, Gara-Gara Pandemi?
Emiten kesehatan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) mencatatkan laba bersih berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp 245,52 miliar, berbanding jauh secara yoy dari sebelumnya Rp 773,14 miliar atau turun 215,11%.
Pendapatan HEAL juga turun menjadi Rp 3,59 triliun sampai dengan 30 September 2022. Di periode yang sama tahun lalu, pendapatan perseroan tembus Rp 4,62 triliun atau turun 22,29%.
Dalam laporan keuangan hingga kuartal III-2022, Hermina mencatatkan beban pokok pendapatan Rp 2,30 triliun, naik tipis secara year on year (yoy) dari Rp 2,20 triliun.
Restrukturisasi Sudah Jalan, Bagaimana Kinerja Garuda (GIAA)?
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan secara grup hingga kuartal III 2022 sebesar 60,35% menjadi US$ 1,5 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar US$ 939 juta.
Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 57,87%, pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh signifikan sebesar 171,88%, serta pendapatan lainnya sebesar 27,13%.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan penumpang Garuda Indonesia Grup pada Kuartal III 2022 sebesar 61,11% menjadi 10.498.823 penumpang dibandingkan pergerakan penumpang hingga Kuartal II di tahun yang sama yaitu 6.516.555 penumpang.
PTBA Blak-Blakan PLTU Pelabuhan Ratu, Ada Skema Joint Venture
Pengalihan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Ratu milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) ke PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih menjadi perbincangan hangat. Direktur Keuangan PTBA Farida Thamrin pun angkat bicara terkait rencana ini.
Ia menjelaskan, PLN memiliki sejumlah anak usaha. PTBA juga sudah beberapa kali mendirikan anak usaha yang juga bergerak di sektor pembangkit listrik.
Jadi, pengalihan PLTU pelabuhan ratu nanti rencananya menggunakan skema pembentukan joint venture (JV) antara anak usaha PLN dan anak usaha PTBA. "Nanti akan membentuk JV bersama anak usaha PLN dan PTBA," terang Farida dalam sebuah siaran di Youtube dikutip Jumat (4/11/2022).
Nah, karena perusahaan patungan, maka ada setoran modal yang perlu disuntik. Saat inilah penyertaan modal dari PTBA dalam bentuk ekuitas masuk. "Duit PTBA hanya bagian dari equity, ada anak perusahaan PLN yang masuk dari situ," imbuhnya.
(RCI/dhf)[Gambas:Video CNBC]