
Ambles, IHSG Terbakar Keputusan Fed, Batu Bara, & Cukai Rokok

Melemahnya bursa pada pekan ini juga tidak bisa dilepaskan dari ambruknya harga batu bara serta keputusan pemerintah menaikkan cukai hasil tembakau tahun depan.
Dalam catatan Refinitiv, harga batu bara kontrak Desember di pasar ICE Newcastle ambruk 6,68% sepekan dan 14,8% sebulan menjadi US$ 349 per ton.
Ambruknya harga batu bara ini langsung membuat kinerja emiten batu bara ambrol. Saham PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) anjlok 4,1% sepekan, PT Bukit Asam (PTBA) jeblok 1,06% sepekan, sementara PT Bumi Resources (BUMI) rontok 4,9%.
Keputusan pemerintah menaikkan harga cukai juga membuat saham emiten rokok ambrol. Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10% pada tahun 2023 dan 2024.
Keputusan ini berlaku pada golongan sigaret kretek mesin (SKM), sigaret putih mesin (SPM), dan sigaret kretek pangan (SKP) dengan tarif berbeda sesuai dengan golongannya.
Cukai rokok SKM I dan II meningkat antara 11,5-11,75%, SPM naik 11-12% sementara SKP rata-rata naik 5%.
Saham PT HM Sampoerna (HMSP) ambruk 5,5% sepekan menyambut keputusan pemerintah tersebut, Sampoerna meruapakan raja rokok SPM di Indonesia sehingga kenaikan cukai akan makin membebani perusahaan.
Sementara itu, saham PT Gudang Garam (GGRM) anjlok 7,1% sepekan dan PT Wismilak Inti Makmur (WIIM) ambruk 7,6%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/luc)[Gambas:Video CNBC]