
The Fed dkk Beri Sinyal Mengendur, Takut Resesi Parah?

BoE Kamis kemarin menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3%. Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar dalam 33 tahun terakhir.
Meski sangat agresif, nyatanya BoE mengindikasikan suku bunga ke depannya tidak akan setinggi yang diperkirakan pasar.
"Mayoritas anggota Komite menilai, jika perekonomian berkembang secara luas sejalan dengan proyeksi Laporan Kebijakan Moneter terbaru, kenaikan suku bunga selanjutnya masih akan diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke target, meski puncaknya akan lebih rendah dari yang pasar finansial perkirakan," tulis BoE sebagaimana dilansir CNBC International.
BoE juga memperingatkan Inggris akan mengalami resesi terpanjang dalam sejarah, yang diperkirakan bisa berlangsung hingga 2024.
Tingkat pengangguran diprediksi akan naik dua kali lipat menjadi 6,5% selama dua tahun ke depan, saat perekonomian merosot.
"Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan terus merosot selama 2023 dan berlanjut hingga semester I-2024 akibat tingginya harga energi dan pengetatan kondisi finansial akan membebani belanja rumah tangga," kata BoE.
Perekonomian Inggris akan mengalami resesi terpanjang dalam sejarah, tetapi bukan yang terdalam. Itu terjadi ketika suku bunga yang diproyeksi lebih rendah dari ekspektasi pasar, apalagi lebih tinggi lagi, maka perekonomian Inggris bisa saja mengalami resesi terpanjang dan terdalam sepanjang sejarah.
Dalam konferensi pers yang berlangsung sesuai pengumuman, Gubernur BoE, Andrew Bailey, menegaskan jika suku bunga tidak akan setinggi prediksi pasar.
"Proyeksi utama kondisi saat ini terhadap laju kenaikan suku bunga di pasar menjadi pengingat bagi kami jika suku bunga tidak boleh naik terlalu jauh," udah Bailey.
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]