
8 Kabar Pasar Paling Panas, Ada Soal Kekayaan Sandiaga Uno

ENRG Dapat Durian Runtuh di Q3, Laba Naik 138% ke Rp 682 M
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) hingga kuartal III 2022 mencatatkan laba bersih sebesar US$ 44 juta atau setara sekitar Rp 682 miliar, meningkat 138% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini sejalan dengan tumbuhnya penjualan mencapai US$ 344 juta, tumbuh 17% dibandingkan tahun, dan laba usaha US$ 131 juta tumbuh 20%.
Edoardus Ardianto, Direktur dan CFO Energi Mega Persada, mengatakan pertumbuhan terjadi karena terjadi peningkatan produksi dan harga jual minyak dan gas.
Ke depan, Energi Mega Persada berkomitmen menambah nilai bagi pemegang sahamnya. Bakgan Syailendra Bakrie, Direktur Utama dan CEO ENRG menyebutkan perseroan sudah menyiapkan berbagai langkah.
Laba Adhi Karya Naik Tipis, Sekarang Tunggu Tambahan Modal
Sampai dengan September 2022, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp 9,1 triliun, meningkat 24% dibandingkan pendapatan September 2021 yang sebesar Rp 7,4 triliun.
ADHI juga mencetak laba bersih Rp 21,0 miliar atau naik sebesar 24% dari laba bersih September 2021. Peningkatan bottom line ADHI pada September 2022 selain dikontribusikan dari peningkatan pendapatan juga disebabkan adanya efisiensi pada beban usaha.
Hal tersebut terlihat dari penurunan margin beban usaha dari 7% di September 2021 menjadi 6% di September 2022. Kemudian beban bunga mengalami penurunan sebesar 7% di September 2022 dibandingkan tahun lalu serta terjadi peningkatan pendapatan ventura bersama sebesar 39,2% pada September 2022 menjadi Rp 256,9 miliar dari Rp 184,5 miliar.
Aksi Terbaru First Pacific di Bursa, Borong Saham Properti
First Pacific Capital Group Ltd menambah kepemilikan sahamnya di emiten properti PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE).
Sebelum transaksi, First Pacific Capital mempunyai kepemilikan langsung atas 975,272,972 saham yang mewakili 55.89% dari modal disetor dalam OMRE.
Dalam rangka investasi, kepemilikan saham ditingkatkan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana pihaknya membeli sejumlah 390.000.000 lembar saham atau sebesar 22.35%.
Jarang Terjadi! Harga ADRO & PTBA Sama Rp 3.780, Pilih Mana?
Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Adaro Tbk (ADRO) kompak turun. Yang menarik, penurunan ini sempat membuat keduanya berada di level yang sama, Rp 3.780 per saham.
Berdasarkan data RTI pada pukul 14:31, harga PTBA turun 130 poin atau 3,32% ke level Rp 3.780 per saham. Sedang ADRO turun 200% atau setara 5,03% ke level yang sama Rp 3.780 per saham.
Saham ADRO sudah dibuka memerah sejak pagi tadi. Sahamnya dibuka pada level Rp 3.940 per saham.
(RCI/dhf)