Laba Adhi Karya Naik Tipis, Sekarang Tunggu Tambahan Modal

teti purwanti, CNBC Indonesia
01 November 2022 12:20
foto : CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Sampai dengan September 2022, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan pendapatan sebesar Rp 9,1 triliun, meningkat 24% dibandingkan pendapatan September 2021 yang sebesar Rp 7,4 triliun.

ADHI juga mencetak laba bersih Rp 21,0 miliar atau naik sebesar 24% dari laba bersih September 2021. Peningkatan bottom line ADHI pada September 2022 selain dikontribusikan dari peningkatan pendapatan juga disebabkan adanya efisiensi pada beban usaha.

Hal tersebut terlihat dari penurunan margin beban usaha dari 7% di September 2021 menjadi 6% di September 2022. Kemudian beban bunga mengalami penurunan sebesar 7% di September 2022 dibandingkan tahun lalu serta terjadi peningkatan pendapatan ventura bersama sebesar 39,2% pada September 2022 menjadi Rp 256,9 miliar dari Rp 184,5 miliar.

Sementara total aset ADHI pada September 2022 mencapai Rp 37,7 triliun, dan liabilitas perusahaan pada September 2022 mencapai Rp 31,6 triliun, sedangkan ekuitas sebesar Rp 6,1 triliun. Terjadi penguatan juga pada rasio keuangan antara lain Debt to Equity Ratio (hutang berbunga) pada September 2022 menurun menjadi 1,75x dibandingkan 2,03x pada September 2021.

"Selain itu Current Ratio ADHI juga meningkat menjadi 1,20x pada September 2022 dari 1,02x pada September 2021," ungkap Farid Budiyanto, Corporate Secretary ADHI, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (1/11/2022).

Di sisi lain, saat ini perdagangan rights issue ADHI tengah berlangsung sejak 28 Oktober hingga 8 November 2022. Aksi korporasi ini seluruhnya digunakan untuk pengembangan bisnis sekaligus memperkuat struktur permodalan Perseroan.

ADHI telah mendapatkan setoran modal secara penuh dari Pemerintah sebesar Rp 1,97 triliun pada 28 Oktober 2022 atau di hari pertama perdagangan. Setoran modal ini menunjukan dukungan dan kepercayaan Pemerintah dalam rangka pengembangan bisnis ADHI khususnya untuk Pembangunan Proyek Strategis Nasional antara lain Tol SoloYogyakarta-YIA Kulon Progo, Proyek Tol Yogyakarta-Bawen, dan SPAM Karian-Serpong (Timur).

Dengan telah terlaksananya dukungan Pemerintah, ADHI ditargetkan untuk dapat memperoleh dana right issue sebesar Rp 3,8 triliun jika publik berpartisipasi sepenuhnya dalam menggunakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).


(ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article LRT Rampung, Adhi Bocorkan Mega Proyek Berikutnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular