Bank Dunia Sampai Fitch Ramal Akhir Pesta Batu Bara, Kapan?

Maesaroh, CNBC Indonesia
31 October 2022 06:50
Breaking: Naik 5%, Batu Bara Tertinggi Sepanjang Sejarah!
Foto: Infografis/Breaking: Naik 5%, Batu Bara Tertinggi Sepanjang Sejarah!/Aristya rahadian

Bank Dunia pada pekan lalu juga mengeluarkan laporan mengenai proyeksi harga komoditas.

Bank Dunia memperkirakan harga energi akan melandai 11% pada 2023 dan melemah 11% pada 2024 dibandingkan pada tahun ini.  Sebagai catatan, harga komoditas energi terbang 60% pada 2022 akibat perang Rusia-Ukraina.

Kendati melandai pada tahun depan, Bank Dunia mengingatkan jika harga komoditas energi masih 50% lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir.

"Perlambatan pertumbuhan global, melemahnya permintaan akan gas rumah tangga dan industri, dan peningkatan pasokan membuat harga melandai," tulis Bank Dunia dalam Commodity Markets Outlook edisi Oktober 2022.

Bank Dunia memperkirakan harga batu bara akan melandai pada 2023 dan 2024 tetapi masih jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata sebelum pandemi.

Bank Dunia memperkirakan harga batu bara Australia akan berada di kisaran US$ 240 per ton pada 2023 dan US$ 212,3 per ton pada 2024. Sementara itu, harga batu bara pada tahun ini diperkirakan akan ada di kisaran US$ 320 per ton.

Selain karena melemahnya permintaan, Bank Dunia menjelaskan harga batu bara juga melemah karena meningkatnya produksi dari China, India, dan produsen lainnya.

sebagai catatan, China memproudkis Produksi batu bara China sepanjang Januari-September 2022 mencapai 3,32 miliar atau naik 11,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, India memproduksi batu bara sebanyak 383 juta ton pada semester I-2022/2023 (April- September). Jumlah tersebut melonjak 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebelumnya, perusahaan riset pasar McCloskey memperkirakan harga batu bara Eropa diperkirakan akan melandai pada tahun depan karena membaiknya pasokan dan melemahnya permintaan.

McCloskey memperkirakan harga batu bara pada 2024 ada di bawah US$ 250 per ton pada 2023 dan di bawah US$ 200 per ton pada 2024

Sementara itu, Fitch Solutions memperkirakan permintaan batu bara akan melemah ke depan. Fitch memperkirakan produksi listrik dari pembangkit batu bara di Eropa akan turun dari 540 terra watt hour (TWh) pada 2022 menjadi 490 TWh pada 2031 sejalan dengan peningkatan energi hijau.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular