Deretan Saham Ini Sukses Cuan Gede, Tapi Ada Juga yang Boncos
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan koreksi 0,1% ke 7.045,89 pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (25/10/2022). Penutupan ini sekaligus mengakhiri penguatan selama 6 hari beruntun. Sentimen masih terkait ekonomi global yang saat ini tengah dicermati pelaku pasar.
Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 7,94 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliar saham yang berpindah tangan 827 kali.
Mayoritas saham siang ini terpantau mengalami penurunan. Statistik perdagangan mencatat ada 284 saham yang melemah dan 225 saham yang mengalami kenaikan, serta sisanya sebanyak 175 saham stagnan.
Di tengah kembali turunnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers
Berikut lima saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini, Selasa (25/10/2022).
1. PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE), naik +22,16%, ke Rp 226/unit
2. PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), naik +22,12%, ke Rp 138/unit
3. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), naik +10,99%, ke Rp 212/unit
4. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST), naik +9,65%, ke Rp 250/unit
5. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), naik +8,66%, ke Rp 138/unit
Saham emiten pengolahan kelapa dan produk turunannya, PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 35,52 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 170,05 juta unit saham.
Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham IPPE bergerak di rentang Rp 186-226/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham IPPE mencapai Rp 1,04 triliun.
Jika melihat data perdagangan sejak perdagangan 17 Oktober hingga Senin (24/10/2022), saham IPPE tercatat 5 kali menghijau dan 1 kali berada di zona merah. Dengan ini saham IPPE sudah mengalami kenaikan mencapai 33,73% sepekan dan melesat 37,8% sebulan terakhir.
Penguatan IPPE terjadi pasca adanya transisi perubahan kepemilikan saham lebih dari 5% atau pengendari dari beberapa pemegang saham utama emiten produsen minyak kelapa yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 9 Desember 2021.
Merujuk pada data perubahan kepemilikan saham baik itu transaksi jual ataupun beli yang dilakukan oleh investor IPPE, tersematkan bahwa 2 pengendali perseroan yaitu PT Sapihanean Pangan Lestari (SPL) dan Asep Sulaeman yang dikenal sebagai sultan Subang, paling dominan dalam melakukan transaksi saham IPPE belakangan ini.
Asep Sulaeman Sabanda menjabat sebagai direktur utama PT Sumber Energi Alam Mineral (SEAM Group). Adapun SEAM Group bergerak pada empat sektor utama, meliputi infrastruktur, peternakan unggas, properti, dan energi terpadu.
Terbaru, PT Sapihanean Pangan Lestari (SPL) mengurangi kepemilikan saham Indo Pureco Pratama (IPPE). Itu ditunjukkan SPL dengan melepas 285 juta lembar pada harga Rp160-167 per saham. Transaksi divestasi tersebut dilakukan secara bertahap.
Tepatnya, penjualan periode 11 dan 19 Oktober 2022. Dengan skema penjualan pada kisaran harga tersebut, SPL mengeruk dana sejumlah Rp47,17 miliar.
Pada 11 Oktober 2022, SPL menjual 225 juta lembar pada harga pelaksanaan Rp167 per saham senilai Rp37,57 miliar. Lalu, transaksi di lanjut pada 19 Oktober 2022, dengan melepas 60 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp160 per helai senilai Rp9,6 miliar.
Jika melihat kinerja laporan keuangannya, IPPE berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,52 miliar Melonjak 109% daripada periode sama tahun lalu Rp 1,2 miliar.
Manajemen IPPE menargetkan penjualan Indo Pureco minimal sebesar Rp 60 miliar sepanjang tahun ini. Sedangkan hingga semester I lalu Penjualan terkumpul Rp 25,6 miliar atau naik 90% dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 13 miliar.
(aum)