FYI! Suku Bunga KPR Sudah Naik di Agustus, Awas Makin Tinggi
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan melanjutkan kebijakan moneter ketatnya bulan depan. Kebijakan tersebut dikhawatirkan akan berdampak negatif ke sejumlah sektor perekonomian. BI kali pertama menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3.75% pada Agustus lalu, di saat yang sama suku bunga kredit juga sudah naik. Meski demikian kenaikan tersebut jauh lebih kecil ketimbang kenaikan suku bunga acuan BI.
Pada September lalu, BI mengerek suku bunganya lagi sebesar 50 basis poin, dan Kamis (20/10/2022) kemarin juga menaikkan lagi dengan besaran yang sama, sehingga menjadi 4,75%. Dengan demikian, BI sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 125 bps dalam tiga bulan terakhir.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memproyeksikan BI bisa mengerek kembali suku bunga hingga 50 bps jika kenaikan suku bunga kemarin tidak cukup menopang pergerakan rupiah.
"Kalau respon market ga membuat rupiah menguat, saya rasa chance (kenaikan) 50 bps masih ada lg bulan depan," ujar Irman, kepada CNBC Indonesia.
Hitungan Bank Danamon memperkirakan suku bunga acuan BI akan naik menjadi 6,25% pad awal kuartal II-2023.
Rupiah pada hari melemah dibandingkan hari perdagangan kemarin. Mengacu pada data Refinitiv, rupiah hari ini melemah 0,39% ke Rp 15.630/US$. Posisi tersebut menjadi yang terendah sejak 15 April 2020.
Ekonom DBS Radhika Rao juga memperkirakan BI masih bisa menaikkan suku bunga secara agresif pada bulan depan.
Dalam hitungan DBS, suku bunga acuan masih bisa naik 75 bps hingga akhir tahun dengan satu kali kenaikan hingga 50 bps pada bulan depan. BI rate di akhir 2022 akan berada di angka 5,5%.
Kebijakan agresif BI, salah satunya untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) sebesar 75 bps pada November mendatang.
"Inflasi masih menjadi persoalan, ketidakpastian global juga akan berdampak ke rupiah. Dengan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed maka nilai tukar mata uang Asia akan ada dalam tekanan," ujarnya.
Pendapat berbeda disampaikan ekonom OCBC Wellian Wiranto. Dia memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan 25 bps pada November dan Desember sehingga suku bunga acuan akan berada di angka 5,25% pada akhir tahun.
"Kami memperkirakan jika BI masih akan naik 50 bps hingga akhir tahun. Suku bunga sebesar itu akan dinaikkan dalam dua bulan ke depan dengan fase yang lebih lambat yakni 25 bps pada masing-masing bulan," tutur Wellian, dalam laporannya Another Salvo Bank Indonesia hiked its policy rate by another 50bps to 4.75%.
Wellian menjelaskan BI tidak akan seagresif pada September dan Oktober karena adanya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik akibat kondisi global.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Suku Bunga KPR Sudah Naik di Agustus
(mae/mae)