FYI! Suku Bunga KPR Sudah Naik di Agustus, Awas Makin Tinggi

Maesaroh, CNBC Indonesia
21 October 2022 16:20
Perumahan di kawasan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Perumahan di kawasan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Kenaikan suku bunga acuan BI akan berdampak kepada sejumlah sektor, mulai dari perbankan hingga kehidupan masyarakat sehari-hari.

Salah satu dampak yang paling terasa dalam jangka pendek adalah kenaikan suku bunga pinjaman perbankan. Termasuk di dalamnya adalah suku bunga pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR) hingga kredit investasi.

Gubernur BI perry Warjiyo mengatakan suku bunga kredit perbankan sudah naik menyusul kenaikan suku bunga acuan BI.

"Kenaikan suku bunga perbankan, baik suku bunga dana maupun suku bunga kredit lebih terbatas seiring dengan likuiditas yang masih longgar, memperpanjang efek tunda transmisi suku bunga kebijakan pada suku bunga dana dan kredit," tutur Perry, saat menggelar konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober, Kamis (20/10/2022).

BI menjelaskan kenaikan suku bunga acuan juga telah mendorong peningkatan suku bunga pasar uang. Di pasar uang, suku bunga IndONIA pada 19 Oktober 2022 naik 102 bps dibandingkan dengan akhir Juli 2022, menjadi sebesar 3,82%.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan rata-rata suku bunga dasar kredit KPR sudah naik 4 bps menjadi 8,61% pada Agustus, dari 8,57% pada Juli.

ojkFoto: OJK


Rata-rata suku bunga dasar kredit mikro naik 5 bps menjadi 10,51% pada Agustus. Rata-rata suku bunga dasar kredit korporasi meningkat 4 bps menjadi 7,94% pada Agustus.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sudah berencana menaikkan suku bunga kredit, untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) misalnya diperkirakan akan naik dalam enam bulan ke depan.

"Mungkin untuk KPR dalam tiga hingga enam bulan ke depan, menunggu bunga simpanan naik dahulu secara bertahap," tutur Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI Teddy Wishadi jelas kepada CNBC Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pembangunan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, mengatakan kenaikan suku bunga akan semakin membebani dunia usaha. Terlebih, dunia usaha sudah terbebani dengan kenaikan harga BBM subsidi.

"Beban dunia usaha saat ini sedang tinggi, kenaikan suku bunga akan semakin membebani dunia usaha," tutur Simanjorang di Profit, CNBC Indonesia (Kamis, 20/10/2022)
Dengan suku bunga yang lebih tinggi maka laju investasi bisa tertekan karena bunga pinjaman makin mahal.

Sebelumnya, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan dampak dari naiknya bunga acuan terhadap bunga pinjaman terjadi terutama pada sektor properti. 

Bhima menyebutkan akan terjadi penyesuaian harga properti semua jenis baik residensial maupun komersial. Karena bunga pinjaman naik, developer dan kontraktor juga harus menyesuaikan harga yang di-passing through ke konsumen akhir.

Namun, kenaikan suku bunga juga memiliki dampak positif. Dengan suku bunga yang tinggi, inflasi diharapkan bisa turun sehingga harga barang lebih terjangkau.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular