
Abis Nanjak 4 Hari, Harga CPO Turun Lagi...Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terkoreksi tipis di sesi awal perdagangan Jumat (21/10/2022), setelah naik empat hari beruntun. Apa pemicunya?
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan turun 0,32% ke MYR 4.083/ton pada pukul 08:28 WIB.
Dalam sepekan, harga CPO menanjak 6,52% secara poin-to-point/ptp. Harga CPO juga melesat 6,72% secara bulanan, meski masih drop 17,08% dalam setahun.
Lantas, bagaimana prediksi harga CPO hari ini?
Wang Tao, analis komoditas Reuters memproyeksikan harga CPO berpotensi jatuh ke kisaran MYR 3.958-4.001/ton, menyusul kegagalannya menembus titik resistance di MYR 4.194/ton.
![]() |
Pada Kamis (20/10), minyak sawit berjangka Malaysia ditutup melemah 0,44% ke MYR 4.100/ton (US$ 867,36/ton) dan menghentikan kenaikannya selama empat hari beruntun karena ketidakpastian atas pasokan minyak nabati global.
Surveyor Kargo Societe Generale de Surveillance mengumumkan nilai ekspor untuk periode 1-20 Oktober 2022, turun 8,4% dari periode yang sama bulan sebelumnya. Berbeda halnya, Amspec Agri memproyeksikan ekspor naik 3,3%. Adanya perbedaan proyeksi dari kedua lembaga tersebut membebani pergerakan CPO.
Selain itu, analis lainnya memprediksikan bahwa ekspor CPO Malaysia ke beberapa negara meningkat, tapi diskon yang lebih murah dari Indonesia membatasi permintaan pada CPO Malaysia.
"Permintaan ekspor dari tujuan seperti Eropa, India dan Pakistan terus ada karena diskon minyak sawit yang lebih luas dibandingkan minyak nabati yang bersaing," kata Kepala Penelitian Pialang Minyak Nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai kata Anilkumar Bagani dikutip Reuters.
"Namun, kecepatan ekspor Malaysia berkurang karena pajak ekspor Indonesia yang lebih rendah dan pembebasan bea ekspor," tambahnya.
Padahal, harga minyak saingan ditutup kompak naik. Harga minyak kedelai di Dalian naik 0,9%, sedangkan harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) menguat tipis 0,05%.
Sejatinya, minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global. Sehingga, ketika harga minyak kedelai naik, akan mengerek harga CPO.
Sayangnya, sentimen negatif tampaknya lebih mendominasi dan akhirnya membebani pasar nabati global, sehingga harga CPO sulit untuk naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah