Jakarta, CNBC Indonesia - Fuad Hasan Masyhur, pengusaha yang juga merupakan politisi dari Partai Golkar akan segera melangsungkan penawaran umum perdana atas perusahaan sawit miliknya.
Fuad merupakan pemegang saham terbesar PT Menthobi Karyatama Raya dan juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir sekaligus pengendali perusahaan.
Mengutip prospektus IPO yang telah diterbitkan, Menthobi bakal melepas sebanyak 2,5 miliar lembar saham atau sebesar 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor melalui perhelatan initial public offering (IPO).
Mengutip prospektus perseroan, nilai nominal saham Rp 10 per saham. Sementara, harga pelaksanaan yang ditawarkan antara Rp 100 per saham hingga Rp 150 per saham. Jumlah seluruh nilai IPO ini adalah sebanyak- banyaknya Rp 375 miliar.
Apabila disetujui di rentang harga terendah, valuasi perusahaan akan mencapai Rp 1,80 triliun ketika awal melantai di bursa.
Fuad yang juga merupakan pendiri salah perusahaan biro perjalanan haji dan umrah tersohor RI Maktour Indonesia, secara pribadi memiliki 8,28 miliar (87,12%) saham Menthobi secara langsung. Sementara itu ia juga memiliki kepemilikan tidak langsung di Menthobi sebesar 2,96% lewat kepemilikan saham di PT Maktour Bangun Persada.
Total kepemilikan 90,08% - langsung dan tidak langsung - tersebut setara dengan sekitar 8,56 miliar saham. Secara porsi kepemilikan saham Menthobi oleh Fuad akan terdilusi pasca IPO menjadi 71,32% secara total.
Alhasil apabila IPO ini berhasil, Fuad yang mempunyai kepemilikan jumbo di perusahaan berpotensi cuan besar. Jika terlaksana di harga penawaran terendah, cuan yang diperoleh politisi Golkar tersebut ditaksir senilai Rp 770,4 miliar. Sementara itu apabila antusiasme investor tinggi dan IPO dihargai di rentang tertinggi, potensi cuan yang diperoleh diestimasi mencapai Rp 1,20 triliun.
Sementara itu, total kekayaan Fuad Hasan Masyhur dari kepemilikan di Menthobi setelah IPO terlaksana berada di kisaran Rp 856 miliar hingga nyaris Rp 1,30 triliun. Sebagai catatan, ini adalah kekayaan di atas kertas yang nilainya dapat berfluktuasi tergantung kinerja saham di pasar modal.
Menthobi akan memfokuskan dana hasil IPO untuk penguatan tata kelola yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Direktur Utama MKTR, Harry M. Nadir, mengatakan, perusahaan memiliki visi menjadi produsen komoditi agrobisnis terbaik yang fokus pada nilai tambah dalam menjaga lingkungan.
"Visi ini ingin kami raih di antaranya melalui sejumlah langkah seperti mengembangkan bisnis perkebunan yang efisien, memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dengan mengolah limbah menjadi produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat kemitraan sumber daya manusia dan potensi lokal, dan pada akhirnya meningkatkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ungkapnya.
Efisiensi perkebunan MKTR saat ini sudah mulai terwujud dimana Perseroan mampu memaksimalkan lahan melalui pemilihan bibit sawit unggulan terbaik. Targetnya adalah mendapatkan hasil panen yang maksimum pada setiap hektarnya.
"Dalam waktu dekat, melalui anak usaha, kami akan menyediakan bibit unggulan yang tersedia bagi para petani sawit lokal di wilayah operasi kami. Diutamakan yang menjadi mitra Perseroan sebagai salah satu upaya membangun dan memperkuat kemitraan," ucap Harry.
Terbinanya hubungan baik dengan petani sawit sekitar lokasi perkebunan memang bagian dari penerapan prinsip tata kelola yang baik MKTR sekaligus dalam rangka penerapan bisnis perkebunan yang berkelanjutan. Partisipasi masyarakat sekitar pun bukan hanya terjadi di lahan perkebunan namun juga pada aspek lain salah satunya untuk distribusi hasil perkebunan.
Harry menjelaskan, MKTR memberdayakan masyarakat bekerjasama dengan mitra-mitra lokal sekitar perkebunan di Kalimantan Tengah untuk pengangkutan sawit dari perkebunan ke pabrik. "Meskipun MKTR memiliki entitas bisnis bidang transportasi dan logistik namun kami tetap memberdayakan warga sekitar yang memiliki armada truk untuk mengangkut hasil perkebunan," Harry menjelaskan.
Hasil garapan petani lokal juga pada akhirnya memenuhi utilisasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik MKTR. Sebab, hasil dari perkebunan milik perusahaan hanya memenuhi sebesar 55% dari kapasitas produksi pabrik yang ada, sisanya dapat terpenuhi petani sawit binaan dan yang bermitra dengan perusahaan.
Adapun PKS milik Perseroan saat ini memiliki kapasitas produksi yang akan terus dikembangkan untuk memenuhi produksi dari petani. "Utilisasi kapasitas produksi pabrik kelapa sawit MKTR saat ini mencapai 107% yang akan secara konsisten dipertahankan. Ada begitu banyak perusahaan sawit di Kalimantan Tengah yang bisa jadi pilihan petani sawit untuk bekerjasama namun dengan hubungan baik yang terjalin, kami bersyukur mereka percaya dan memilih menjual hasil kebunnya kepada kami," ujarnya.
Berdasarkan Peraturan OJK No 25/2017, seluruh saham yang dimiliki oleh Fuad Hasan Masyhur sejatinya tidak dikenai periode penguncian (lock up). Artinya saham yang dimiliki boleh dijual dan ditransaksikan.
Akan tetapi dalam prospektus IPO, manajemen perusahaan menyebutkan bahwa untuk memberikan rasa aman kepada investor, pemegang saham utama dan pengendali perusahaan tidak akan melepas posisinya sebagai pengendali hingga 12 bulan pernyataan pendaftaran menjadi efektif.
"Dalam rangka memberikan perlindungan kepada pemegang saham publik, berdasarkan Surat Pernyataan Pengendali tertanggal 15 Juli 2022, menyatakan bahwa Fuad Hasan Masyhur tidak akan mengalihkan kepengendaliannya dalam jangka waktu 12 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif," ungkap prospektus IPO Menthobi.
Meski demikian tidak disebutkan secara detail, apakah Fuad boleh melepas sebagian saham yang dimiliki dan di saat bersamaan masih tetap bertindak sebagai pengendali.
Jika berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal yang direncanakan perusahaan, pernyataan pendaftaran akan efektif pada 27 Oktober ini.