
Serba-serbi IPO Menthobi, Perusahaan Sawit Milik Bos Maktour

Menthobi akan memfokuskan dana hasil IPO untuk penguatan tata kelola yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Direktur Utama MKTR, Harry M. Nadir, mengatakan, perusahaan memiliki visi menjadi produsen komoditi agrobisnis terbaik yang fokus pada nilai tambah dalam menjaga lingkungan.
"Visi ini ingin kami raih di antaranya melalui sejumlah langkah seperti mengembangkan bisnis perkebunan yang efisien, memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dengan mengolah limbah menjadi produk yang memiliki nilai tambah, memperkuat kemitraan sumber daya manusia dan potensi lokal, dan pada akhirnya meningkatkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ungkapnya.
Efisiensi perkebunan MKTR saat ini sudah mulai terwujud dimana Perseroan mampu memaksimalkan lahan melalui pemilihan bibit sawit unggulan terbaik. Targetnya adalah mendapatkan hasil panen yang maksimum pada setiap hektarnya.
"Dalam waktu dekat, melalui anak usaha, kami akan menyediakan bibit unggulan yang tersedia bagi para petani sawit lokal di wilayah operasi kami. Diutamakan yang menjadi mitra Perseroan sebagai salah satu upaya membangun dan memperkuat kemitraan," ucap Harry.
Terbinanya hubungan baik dengan petani sawit sekitar lokasi perkebunan memang bagian dari penerapan prinsip tata kelola yang baik MKTR sekaligus dalam rangka penerapan bisnis perkebunan yang berkelanjutan. Partisipasi masyarakat sekitar pun bukan hanya terjadi di lahan perkebunan namun juga pada aspek lain salah satunya untuk distribusi hasil perkebunan.
Harry menjelaskan, MKTR memberdayakan masyarakat bekerjasama dengan mitra-mitra lokal sekitar perkebunan di Kalimantan Tengah untuk pengangkutan sawit dari perkebunan ke pabrik. "Meskipun MKTR memiliki entitas bisnis bidang transportasi dan logistik namun kami tetap memberdayakan warga sekitar yang memiliki armada truk untuk mengangkut hasil perkebunan," Harry menjelaskan.
Hasil garapan petani lokal juga pada akhirnya memenuhi utilisasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik MKTR. Sebab, hasil dari perkebunan milik perusahaan hanya memenuhi sebesar 55% dari kapasitas produksi pabrik yang ada, sisanya dapat terpenuhi petani sawit binaan dan yang bermitra dengan perusahaan.
Adapun PKS milik Perseroan saat ini memiliki kapasitas produksi yang akan terus dikembangkan untuk memenuhi produksi dari petani. "Utilisasi kapasitas produksi pabrik kelapa sawit MKTR saat ini mencapai 107% yang akan secara konsisten dipertahankan. Ada begitu banyak perusahaan sawit di Kalimantan Tengah yang bisa jadi pilihan petani sawit untuk bekerjasama namun dengan hubungan baik yang terjalin, kami bersyukur mereka percaya dan memilih menjual hasil kebunnya kepada kami," ujarnya.
(fsd/dhf)