
Sesi I Boncos, Bagaimana Ramalan IHSG Sesi Kedua?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan di awal pekan ini, Senin (17/10/2022). IHSG jatuh 0,4% ke 6.787,21 di sesi pertama perdagangan hari ini. IHSG resmi terlempar keluar dari level psikologis 6.800.
Mayoritas saham melemah. Ada 441 saham terkoreksi, 104 saham mengalami penguatan dan 130 saham stagnan.
Kinerja indeks saham Wall Street masih saja tertekan. Wall Street kembali kebakaran akhir pekan lalu. Indeks Dow Jones melemah 1,34%; indeks S&P 500 turun 2,37% dan Nasdaq Composite turun 3,08%.
Secara point-to-point pada pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpantau melesat 1,15%. Namun untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite terpantau ambles. S&P 500 ambles 1,55% dan Nasdaq ambruk 3,11%.
Pada saat yang sama,yieldobligasi melonjak, di mana Treasury AS tenor 10 tahun melampaui 4% untuk kedua kalinya dalam dua hari terakhir pekan lalu karena investor bereaksi terhadap ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca dagang Indonesia di bulan September mencapai US$ 4,99 miliar, lebih rendah dari periode sebelumnya di US$ 5,76 miliar.
Setelah terkoreksi dan terlempar dari level psikologis 6.800, bagaimana prospek IHSG di sesi II? Simak ulasan teknikal di bawah ini.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks bergerak turun menuju batas bawah BB terdekat di 6.781.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI IHSG masih di area jenuh jual di 26,96.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak masih di bawah garis EMA 26.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih berpotensi mengalami tekanan ke support terdekat di 6.781 di sesi II.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?