Bos BRI: Gelap Ekonomi Saat Ini Tak Semengerikan 1998

dhf, CNBC Indonesia
14 October 2022 14:15
Jurus Sunarso Bikin Pertumbuhan Kredit BRI Tak Sensitif “Krisis”(CNBC Indonesia TV)
Foto: Jurus Sunarso Bikin Pertumbuhan Kredit BRI Tak Sensitif “Krisis”(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menilai bank bakal lebih imun menghadapi gelap ekonomi saat ini. Terlebih, Indonesia sudah pernah mengalami krisis yang jauh lebih buruk, yakni medio 1998.

Episentrum krisis yang kelak populer dengan sebutan krismon 1998 itu memang berada di kawasan Asia dan sudah muncul sejak 2007. Imbas krisis ini, kurs rupiah melemah 54% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Semula, US$ 1 masih setara Rp 2.500 per saham. Akibat krisis, US$ 1 menjadi setara Rp 16.000.

Pertahanan perbankan nasional pun runtuh. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan saat itu sampai minus 15,7%.

Rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) bahkan mencapai level yang tidak terbayangkan sebelumnya. "NPL mencapai 48.6%," ujar Sunarso di sela kegiatan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2022.

Dampak krisis tersebut luas, bahkan hingga multidimensi. Bukan hanya ekonomi, pasar keuangan hingga politik pun kolaps.

Itu bukan satu-satunya krisis yang pernah terjadi. Pada 2008, krisis di AS dan Eropa melanda dan turut berdampak pada pasar keuangan serta ekonomi dunia, termasuk Indonesia.

Hal serupa juga terjadi pada 2013 dan 2020. Namun, krisis pada 2020 yang paling berbeda. Krisis akibat pandemi Covid-19 ini menyebabkan kekuatan sektor kesehatan, pasar keuangan, ekonomi hingga jaringan distribusi dan daya beli masyarakat serta UMKM goyah.

"Krisis 2020 ini memang paling mengejutkan, krisis yang pemicunya belum pernah kita alami seumur hidup generasi sekarang ini," terang Sunarso.

"Tapi, kita memang sering menghadapi krisis, dan ini justru membuat imunitas semakin baik. Meski krisis saat ini mengejutkan dan terjadi merata di seluruh dunia, kita masih resilient, CAR sangat baik," sambung Sunarso.

Di tengah potensi gelap ekonomi saat ini, CAR bank justru berada di level 24,25%. Tidak seperti 1998 yang membuat prihatin, NPL saat ini juga jauh lebih baik, hanya di kisaran 3,18%.


(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sssttt... Denger-denger BRI Mau Aksi Korporasi Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular