Ngeri! IMF Ramal Wall Street Tumbang 20%, Nasib IHSG Piye?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
14 October 2022 06:20
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Ambruknya bursa Wall Street tentu saja akan menjadi perhatian besar pelaku pasar di bursa efek Indonesia. Semakin menguatnya isu resesi di AS dan global juga bisa membebani kinerja IHSG.

Dengan masih memburuknya kinerja bursa AS dan proyeksi ekonomi maka prospek ekonomi dalam negeri pun akan terimbas.

Proyeksi JPMorgan mengenai resesi AS yang sangat serius dan akan terjadi dalam 6-9 bulan ke depan bisa berdampak ke ekonomi Indonesia melalui jalur perdagangan dan pasar keuangan.

AS adalah tujuan eksportir terbesar kedua Indonesia setelah China. Perlambatan ekonomi di AS akan menekan ekspor yang pada akhirnya mengancam pertumbuhan.

Belum lagi dampak kebijakan The Fed yang akan berimbas ke pasar keuangan domestik.  Ekonom Goldman Sach memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga empat kali lagi hingga akhir 2023.  Kemudian, bank sentral Negara Paman Sam akan menahan suku bunga di kisaran 4,25-4,50% hingga 2024.

Goldman Sach memproyeksi The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bp baik pada November dan Desember. The Fed kemudian akan menaikkan suku bunga dalam ukuran yang lebih kecil pada 2023 sebelum memangkasnya pada 2024.

Sebagai catatan, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 300 bps pada tahun ini menjadi 3,00-3,25% pada September.

Menurut Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani pun mengakui situasi perekonomian saat ini tengah bergejolak. Dia pun minta semuanya untuk waspada tetapi tidak boleh gentar dalam menghadapinya.

"Perkembangan dunia yg sangat bergejolak tentu perlu diwaspadai, namun tidak berarti kita gentar, kita tetap optimis namun waspada," kata Sri Mulyani dalam pembukaan Profesi Keuangan Expo 2022, Senin (10/10/2022).

Sedangkan menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, IHSG masih memiliki peluang menguat. Di tengah koreksi yang terjadi saat ini, investor bisa memanfaatkan kesempatan untuk menambah portofolio.  Dia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6872 - 7137.

"Mengingat kondisi perekonomian yang cukup stabil terlihat dari data-data perekonomian yang terlansir serta proyeksi perbaikan perekonomian di tengah mulai bergeraknya ekonomi ke arah normal, hari ini IHSG berpeluang menguat," tutur William Surya, dalam analisisnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular