Krisis Argentina

Kisah Mafia Pemburu Rente Pasar Gelap "Blue Dollar" Argentina

Muhammad Maruf, CNBC Indonesia
11 October 2022 08:00
Kondisi Peso Mirip Rupiah di 1998, Ini Langkah Argentina
Foto: Kondisi Peso Mirip Rupiah di 1998, Ini Langkah Argentina (CNBC Indonesia TV)

Pertanyaan besar dari sistem blue dolar ini adalah siapa pemasok utama dolar AS kepada arbelitos atau ribuan orang macam Martin? Tak mungkin untung recehan yang diperoleh Martin bisa membuat pasar itu berkembang sangat pesat. Inilah yang tampaknya sedang disadari, dipikirkan dan dibenahi oleh otoritas moneter Argentina sekarang.

Pekan lalu, Reuters melaporkan otoritas Argentina akan memperketat regulasi impor barang untuk mencegah penggelapan dan menjaga cadangan devisa dolar AS, seperti dikutip dari salah seorang pejabat Kementerian Ekonomi setempat.

Sistem importasi baru ini akan mencakup verifikasi ukuran permintaan importir yang konsisten dengan sumber keuangan. Mengharuskan importir menunjuk hanya satu rekening bank untuk perdagangan luar negeri, dan waktu yang lebih tepat untuk pembelian mata uang dari bank sentral guna keperluan impor, kata sumber tersebut.

Kebijakan ini disebutkan akan segera dirilis dan berlaku mulai 17 Oktober mendatang. "Ini untuk menertibkan sistem dan menghindari penyimpangan," kata salah satu sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Dengan cadangan dolar AS terbatas, pemerintah Argentina dituntut lembaga kreditur agar cadangan yang ada benar-benar diperuntukan untuk impor barang-barang yang menunjang perekonomian. Cadangan dolar AS Argentina dilaporkan hanya US$36.55 miliar pada Kamis pekan lalu. Bandingkan dengan Indonesia sebesar US$130,8 miliar.

Otoritas Argentina mulai mencurigai motif dibalik aktivitas ramai para importir yang mulai berlebihan mengajukan pembelian dolar AS dengan alasan membeli barang. Sumber di pemerintahan mengatakan, sejumlah importir mulai menggandakan dokumen izin impor, atau menggelembungkan nilai pembelian untuk mendapatkan dolar.

"Dengan gap yang ada, sangat menggoda untuk mendapatkan dolar AS di pasar resmi, itulah sebabnya ada skema untuk mengakumulasi inventaris yang tidak perlu," jelas pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. "Beberapa importir secara tidak benar mencoba untuk mendapatkan barang sebanyak mungkin dengan menggunakan dolar resmi," seperti dikutip Reuters

Lepas dari itu, dengan gap besar kurs blue rate dan resmi mengundang kejahatan untuk menggunakan segala cara membeli dolar AS dari bank dan menjualnya ke pasar jalanan. Ini, untungnya sangat besar. Kecurigaan ini beralasan dengan fakta menengangkan ekspor-impor Argentina.

Data Institut Nasional Statistik dan Sensus Argentina (Instituto Nacional de Estadística y Censos/INDEC) menunjukkan neraca dagang defisit US$300 juta pada Agustus. Rincian kinerjanya, ekspor minus secara tahunan hingga 6.9% pada Agustus, sementara nilai impor justru meningkat 36.2%.

(mum/mum)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular