
Indonesia Tegaskan Larang Ekspor, Harga Timah Naik 3,14%!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia terpantau menguat pada sesi perdagangan hari ini. Bukan hanya akibat isu resesi yang kian mencuat, kenaikan juga dipicu oleh sikap Indonesia yang menegaskan akan larang ekspor timah.
Harga timah di pasar logam dunia, London Metal Exchange (LME) pada Senin (10/10/2022), pukul 13:15 WIB tercatat US$ 20.035 per ton, naik 3,14% dibandingkan harga penutupan kemarin yakni US$ 19.425 per ton.
Harga timah hari ini kembali diperdagangkan di level US$ 20.000, setelah sebelumnya berhasil menyentuh posisi terendahnya di level US$ 19.000 pasca kekhawatiran resesi semakin mencuat kepermukaan.
Akhir-akhir ini harga timah memang masih sulit terangat. Berbagai sentimen negatif masih menyelimuti pasar mulai dari tekanan ekonomi global akibat inflasi dan suku bunga tinggi. Di tambah lagi, China sebagai konsumen terbesar timah masih menerapkan kebijakan non Covid-19 bagi negaranya. Ini menyebabkan harga terus bergerak dalam tren yang rendah.
Persediaan timah di gudang yang dipantau oleh bursa logam London (LME) mulai mengalami penurunan-penurunan tipis. Berdasarkan pantauan Tim Riset CNBC Indonesia pada 7 Oktober 2022 persediaan timah di gudang LME tercatat 4.690 ton masih naik 59,8% point-to-point (ptp) sejak awal bulan Juni lalu yakni sebesar 2.935 ton.
Di sisi lain, kenaikan harga timah dipicu oleh keterangan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebutkan, sebentar lagi pemerintah akan menutup keran ekspor timah, khususnya timah dalam bentuk mentah atau raw material.
Indonesia menjadi negara dengan penghasil timah ke-2 di dunia setelah China. Hanya saja, Indonesia dinilai tidak bisa memainkan perannya atas penentuan harga timah di dunia itu.
Hal itu terjadi karena sejauh ini, ekspor timah yang dilakukan oleh Indonesia adalah hanya barang mentah. Maka dari itu, agar menjadi kuat dan bisa menjadi penentu harga timah di dunia, Indonesia akan melakukan hilirisasi di sektor timah.
Dengan kondisi ini, Para pelaku pasar menjadi cemas bahwa pasokan timah akan berkurang, meskipun dari sisi permintaan yang tertekan karena perlambatan ekonomi global. Dampaknya adalah harga timah dunia kembali terangkat.
Menurut data Fitch Solution, Indonesia adalah produsen tambang timah terbesar kedua di dunia. Pada 2021, jumlah produksi tambang timah Indonesia sebesar 83.000 ton. Jumlah ini setara dengan 26% total produksi tambang dunia.
Mengutip data OEC World, Indonesia berkontribusi terhadap 34,1% nilai ekspor timah dunia pada 2020. Nilainya mencapai US$ 1,29 miliar atau Rp 18 triliun (kurs Rp15.000/US$).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!
