
Dolar Australia Ambrol ke Bawah Rp 9.700, Terendah 2 Tahun!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia merosot lagi melawan rupiah pada perdagangan Senin (10/10/2022) hingga menyentuh level terendah dalam lebih dari 2 tahun terakhir.
Jika hingga akhir perdagangan nanti tak mampu bangkit, dolar Australia akan membukukan pelemahan 5 hari beruntun.
Melansir data Refinitiv, pada pukul 12:22 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 9.686/AU$, melemah 0,26% di pasar spot. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak Juni 2020 lalu. Dalam 5 hari perdagangan, dolar Australia sudah merosot hingga 2,8%.
Mata uang Negeri Kanguru ini merosot setelah bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) menaikkan suku bunga lebih rendah dari ekspektasi pada pekan lalu.
Namun, kenaikan tersebut terbilang mengejutkan, sebab RBA menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,6%, lebih rendah dari ekspektasi pelaku pasar sebesar 50 basis poin menjadi 2,85%.
"Kenaikan sebesar 25 basis poin akan membantu mencapai keseimbangan demand dan supply yang berkelanjutan dalam perekonomian," kata RBA dalam pernyataannya usai menaikkan suku bunga, Selasa (4/10/2022).
RBA kini sudah 6 bulan beruntun menaikkan suku bunganya guna meredam inflasi, dan juga memproyeksikan akan terus menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.
Meski demikian, kenaikan suku bunga yang lebih rendah dari prediksi pasar langsung memberikan pukulan telak ke dolar Australia.
Rupiah yang sebenarnya sedang tertekan mampu terus menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Suku Bunga Bakal Naik Lagi, Dolar Australia Dekati Rp 10.300
