Bukti Dunia Kacau Balau, Cadev RI Anjlok Terendah 2 Tahun

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 October 2022 12:35
Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri. (CNBC Indonesia/Efrem Siregar)
Foto: Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri. (CNBC Indonesia/Efrem Siregar)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2022 kembali mencatat surplus, yakni 5,76 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 4,22 miliar dolar AS. Kinerja positif tersebut melanjutkan surplus neraca perdagangan Indonesia sejak Mei 2020.

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Agustus 2022 secara keseluruhan mencatat surplus 34,92 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 20,71 miliar dolar AS.

Namun, surplus tersebut masih belum tercermin di cadangan devisa.

"Neraca perdagangan kita surplusnya tercatat, tapi duitnya gak di sini," ungkap Chatib Basri, Ekonom Senior saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Kamis (6/10/2022).

"Kenapa saya bilang begini, lihat di foreign reserve, surplus gede tapi masa foreign reserve-nya stagnan," tegasnya.

Dibandingkan dengan posisi awal tahun, cadangan devisa Indonesia justru turun. Januari 2022 cadangan devisa sebesar US$141,34.

Data lain yang cukup mengkhawatirkan adalah pasokan valas di perbankan. Perbankan mencatat pertumbuhan kredit valas tumbuh lebih tinggi mencapai 15,3% dibandingkan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) valas yang hanya 6,9%.

"Mungkin karena sistem DHE-nya (Devisa Hasil Ekspor) begitu ekspor catatin di sini dan taruh luar lagi karena risiko exchange rate," jelasnya.

Di samping itu, bunga valas yang ditawarkan perbankan dalam negeri cenderung rendah dibandingkan negara lain. Bunga valas perbankan dalam negeri 0,20%, sementara Singapura saja sampai 3,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular