Wall Street Tertekan 2 Hari Beruntun, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak terkoreksi di sesi awal pembukaan perdagangan Kamis (06/10/2022), melanjutkan koreksinya selama dua hari beruntun.
Dow Jones turun 0,41% di pembukaan menjadi 30.150,35. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 melemah 0,34% ke 3.770,75 dan Nasdaq tergelincir 0,08% ke 11.135,61.
Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun naik lebih dari 1 basis poin (bps) ke 3,775%, sedangkan yield obligasi tenor 2 tahun yang sensitif terhadap kebijakan moneter, naik 2 bps ke 4,177%.
"Hanya sedikit yang yakin bahwa langkah baru-baru ini lebih sekadar reli dari bear market, dengan skeptisime atas daya tahannya," tutur Kepala Riset Investasi Nationwide Mark Hackett dikutip CNBC International.
"Keyakinan masih lemah, mulai dari CEO, usaha kecil, konsumen dan investor. Pesimisme universal adalah bullish dari perspektif kontrarian, meskipun waktu ayunan sulit diprediksi," tambahnya.
Investor masih menantikan data ekonomi untuk melihat apakah inflasi melandai atau jika bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menaikkan suku bunga dan mendorong perekonomian AS mendekati resesi.
Sementara, rilis data dari ADP yang mengukur perubahan tenaga kerja sektor swasta non-pertanian, yang bertambah 208.000 pekerjaan pada September 2022, menunjukkan pasar tenaga kerja masih tangguh karena telah melampaui ekspektasi analis Dow Jones di 200.000 pekerjaan.
Beberapa perusahaan akan melaporkan musim rilis kinerja keuangan hari ini, seperti Constellation Brands dan Levi Strauss.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)