Bank Sentral Numpuk Emas Terus, Negara Erdogan Terbanyak

Maesaroh, CNBC Indonesia
06 October 2022 18:40
Emas
Foto: Pexels/Steinberg

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral di dunia terus meningkatkan cadangan emas mereka. Bank sentral Turki dan Uzbekistan menjadi yang paling rajin.

Data World Gold Council yang dikeluarkan pada Selasa (4/10/2022) menunjukkan bank sentral mencatatkan pembelian bersih (net buy) untuk emas selama lima bulan beruntun pada periode April-Agustus 2022.

Data per Agustus 2022 menunjukkan bank sentral di dunia telah menambah cadangan emas hingga 300 ton sejak Januari-Agustus. Pembelian pada Agustus mencapai 20 ton.
Bank sentral Turki menjadi pembeli teraktif sepanjang tahun ini. Pada Agustus, bank sentral Turki menambah cadangan emas sebanyak 8,9 ton sehingga cadangan emas mereka meningkat 84 ton pada periode Januari-Agustus 2022.

Secara keseluruhan, Turki kini memiliki cadangan emas sebanyak 478 ton, rekor tertingginya sejak kuartal II-2020.

Di bawah Turki terdapat Uzbekistan yang menambah cadangan emasnya hingga 8,7 ton pada Agustus 2022 sehingga total pembelian Januari-Agustus mencapai 16 ton. Cadangan emas Uzbekistan kini menembus 381,3 ton.
Kazakhstan juga menambah cadangan emas dalam jumlah besar yakni 2 ton pada Agustus sehingga total cadangan emas mereka kini menjadi 375 ton.

Bank sentral lain melakukan pembelian dalam jumlah kecil. Di antaranya adalah bank sentral Meksiko dan Serbia yang menambah cadangan emasnya hingga 0,1 ton pada Agustus.

Bank Indonesia sendiri tidak tercatat menambah cadangan emasnya pada Agustus. Hingga tahun ini, cadangan emas Indonesia tercatat 78,6 ton atau berada di urutan 44 di dunia.

Posisi tertinggi masih diduduki Amerika Serikat (AS). Cadangan emas AS per Agustus 2022 menyentuh 8.133,5 ton. Jerman ada di peringkat dua dengan jumlah 3.355,1 ton disusul dengan Dana Moneter Internasional (IMF) yang tercatat 2.814 ton, Italia (2.451,8 ton), Prancis (2.436,6 ton), Rusia (2.298,5 ton), dan China (1.948,3 ton).

Analis WisdomTree Nitish Shah mengatakan Rusia dan China kemungkinan menambah cadangan emasnya tetapi tidak melaporkannya ke IMF. Biro Cukai Swiss melaporkan China mengimpor emas sebanyak 5,7 ton dari Swiss tetapi tidak tercatat dalam International Financial Statistics (IFS).
" Ada begitu banyak emas yang mengalir ke China tetapi kita tidak tahu di mana dan kemana emas itu berada," tutur Shah, seperti dikutip dari Reuters.

Shah menambahkan banyaknya pembelian emas yang tidak tercatat inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa emas tidak jatuh terlalu dalam. Pasalnya, ada permintaan yang masih besar yang menggerakkan pasar.


Shah menjelaskan dengan posisi dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS saat ini, harga emas seharusnya sudah jauh di posisi yang sekarang ini.

Merujuk data Refinitiv pada Kamis (6/10/2022) pukul 16: 23 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.715,10 per troy ons. Harga emas melemah tipis 0,04%. Dalam sepekan, harga emas masih menguat 3,3% secara point to point sementara dalam sebulan, harganya naik 0,82%. Namun, emas sudah melorot 2,7% dalam setahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular