Kabar Emiten Hari Ini: Dari Sukuk WIKA hingga Dividen ASII

Market - teti purwanti, CNBC Indonesia
05 October 2022 08:50
WIKA Foto: Dok WIKA

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,89% di 7.072,26 pada perdagangan Selasa (4/10/2022).
IHSG dibuka menguat di 7.009,84 dan lanjut terapresiasi sepanjang perdagangan berlangsung. Sempat menyentuh posisi intraday tertinggi di 7.101,47. Namun, IHSG mengalami pemangkasan apresiasi.

Indeks acuan Amerika Serikat (AS) kompak pulih pada awal kuartal IV-2022 (03/10/2022), karena imbal hasil (yield) obligasi turun dari rekor tertingginya.

Bagaimana dengan pertengahan pekan ini? Yuk simak kabar emiten sebelum memulai perdagangan Rabu (5/10/2022)!

Wijaya Karya Incar Dana Rp 2,5 T dari Obligasi dan Sukuk

Perusahaan pelat merah PT Wijaya Karya Tbk menargetkan untuk memperoleh dana sebanyak-banyaknya Rp2,5 triliun dari penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah.

Dari dokumen penawaran yang diperoleh CNBC Indonesia, emiten berkode WIKA ini menawarkan kepada investor, obligasi tenor tiga tahun dengan indikasi kupon antara 8,90% - 10,40%, tenor lima tahun sebesar 9,25% - 10,75% dan tujuh tahun sebanyak 9,85% - 11,35%. Perseroan menargetkan dana sebesar Rp2 triliun dari penerbitan obligasi.

Kupon yang ditawarkan ini jauh lebih tinggi dari kisaran yield obligasi negara saat ini. Sebagai perbandingan, tingkat imbal hasil benchmark Surat Berharga Negara (SBN) tenor 5 saat ini hanya berada di angka 6.66%.

Sementara itu, WIKA menargetkan dana sebanyak banyaknya Rp500 miliar dari penerbitan sukuk mudharabah, melalui tenor dan indikasi kupon yang sama dengan obligasi.

Perseroan membuka jadwal bookbuilding mulai hari ini hingga 18 Oktober 2022. Pembayaran akan dilaksanakan pada 2 November dan distrubusi surat utang pada 3 November 2022.

Bursa Diserbu 10 Juta Investor, OJK Lempar Wejangan Penting

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per 28 September 2022, jumlah investor pasar modal sudah sebanyak 9,76 juta SID. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi berharap, hingga akhir tahun ini bisa tembus 10 juta investor.

"Sampai akhir tahun bisa menembus 10 juta. Tentu pertumbuhan investor ritel ini masih didominasi oleh milenial. Untuk milenial dan generasi Z di bawah 30 tahun sudah 50% lebih hampir 60%," kata Inarno secara virtual, Selasa (4/10/2022).

Inarno mengingatkan, agar masyarakat senantiasa waspada terhadap tawaran investasi bodong, terutama melalui digitalisasi yang sering menyasar berbagai lapisan masyarakat.

"Kami juga terus berpesan dan mengimbau kepada lapisan masyarakat agar senantiasa memahami dan berhati-hati dalam mengambil putusan investasi," ucapnya.

Inarno meminta agar masyarakat tidak mudah goyah termakan iming-iming tawaran investasi dengan keuntungan yang menggiurkan. Masyarakat harus memahami produk dan menelusuri perizinan terlebih dahulu dari pihak yang menawarkan.

Selain itu, untuk berinvestasi harus menggunakan sumber dana diluar kebutuhan pokok dan dana cadangan. "Jangan menggunakan dana pinjaman apalagi online ilegal untuk bertransaksi di pasar modal," imbuhnya.

Dalam rangka pelindungan investor, kata Inarno, OJK juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat dan melakukan pengembangan notasi khusus dan pemantauan khusus di Bursa Efek Indonesia (BEI). Serta, mengoptimalkan dalam perlindungan pemodal dan melakukan tindakan penegakan hukum pada pelanggaran peraturan di pasar modal.

"Dengan kebijakan tersebut investor di pasar modal Indonesia akan makin terlindungi serta merasa aman dan nyaman berinvestasi pasar modal di Indonesia," pungkasnya.

Segera Dibahas, Ini Tanggapan Bank Mandiri Soal RUU PPSK!

Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) alias Omnibus Law Keuangan sudah masuk di dalam Prolegnas DPR 2023 dan tinggal menunggu pembahasan dengan otoritas terkait.

Sederet aturan sektoral akan dirombak di dalam RUU PPSK, mulai dari aturan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), hingga Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, pihaknya akan mengikuti keputusan regulator. RUU yang kini dibahas tentunya mempertimbangkan banyak aspek.

"Untuk kelembagaan yang lebih bagus dan tujuan yang bisa lebih memenuhi harapan stakeholder," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (4/10/2022).

Tercatat, ruang lingkup di dalam RUU PPSK ini akan mengatur ekosistem sektor keuangan yang meliputi 19 hal, diantaranya kelembagaan, perbankan, pasar modal baik itu pasar uang, dan pasar valuta asing, perasuransian, asuransi usaha bersama, program penjaminan polis.

Hal lainnya di dalam RUU PPSK meliputi usaha jasa pembiayaan, usaha modal ventura, dana pensiun, kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi, lembaga keuangan mikro, konglomerasi keuangan, inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK), penerapan keuangan berkelanjutan.

Kemudian yang akan diatur di dalam RUU PPSK juga termasuk inklusi keuangan dan perlindungan konsumen, akses pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah, sumber daya manusia, stabilitas sistem keuangan, dan sanksi.

Berdasarkan RUU PPSK Pasal 4, anggota KSSK akan meliputi:

  • Menteri Keuangan sebagai koordinator merangkap anggota dengan hak suara
  • Gubernur BI sebagai anggota dengan hak suara
  • Ketua DK OJK sebagai anggota dengan hak suara
  • Ketua DK LPS sebagai anggota dengan hak suara.

Mengenai pengambilan keputusan, pengambilan keputusan KSSK dilakukan dalam rapat KSSK secara musyawarah mufakat, jika tidak tercapai pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

Adapun jika suara terbanyak tidak tercapai maka pengambilan keputusan, Menteri Keuangan sebagai koordinator KSSK harus mengambil keputusan atas nama KSSK.

Pada aturan sebelumnya, pengambilan keputusan dilakukan oleh Menkeu, Gubernur BI, dan Ketua DK OJK. Sementara Ketua DK LPS berhak menyampaikan pendapat, namun tidak berhak memberikan suara dalam pengambilan keputusan.

Bos BUMI Beberkan Kesiapan Transisi Energi EBT

Transisi energi saat ini tengah digalakkan sebagai langkah dalam menurunkan emisi karbon. Dalam Nationally Determined Contributions (NDC), Indonesia dan beberapa negara lainnya menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga tahun 2030.

Sebagai produsen batu bara, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turut mendukung upaya transisi energi tersebut. Direktur Utama BUMI Adika Nuraga Bakrie mengungkapkan bahwa dalam lima tahun ke depan BUMI menginvestasikan hingga US$ 2,5 miliar untuk elektrifikasi dan pembiayaan energi terbarukan (EBT).

"Jadi sebagai sebuah perusahaan, kami merasa bahwa kami harus menggandakan poros ini ke elektrifikasi energi terbarukan, dan saya pikir Indonesia adalah tempat yang tepat untuk memulai," ujarnya dikutip dari Bloomberg, belum lama ini.

Adika mengungkapkan bahwa upaya transisi energi ke EBT terbilang cukup menantang. Namun, Indonesia masih memiliki berbagai cadangan sumber daya alam lainnya, termasuk nikel.

"Dan mungkin begitu dalam hal elektrifikasi, energi EBT di mana kita dapat melakukan hampir semua hal di Indonesia dari angin panas, energi, matahari," tegas Adika.

Dalam hal transisi energi, dia menyebut bahwa pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Dia mencontohkan, dalam proyek elektrifikasi, BUMI bekerja sama dengan perusahaan asal China, yakni BYD.

"Ketika kami berbicara tentang ESG, atau pemrosesan nikel berbasis hidro untuk membuat bahan baterai penting, kami bekerja dengan Eropa karena Eropa juga membutuhkan bahan ESG ini," papar dia.

Lebih lanjut, Andika memaparkan mengenai penggunaan energi fosil batu bara bahwa mulai 2025 tidak ada lagi pembangkit listrik dengan sumber daya batu bara. Adapun belum lama ini presiden juga telah mengimbau para pejabat untuk menggunakan listrik.

"Jadi saya yakin ada beberapa subsidi juga untuk orang yang menggunakan sepeda motor untuk kendaraan listrik. Dan saya percaya hal yang sama juga untuk mobil. Jadi saya pikir Indonesia bisa menunjukkan dan memberi contoh," pungkas dia.

Astra (ASII) Bagi Dividen Interim Rp 3,5 T, Ini Jadwalnya!

PT Astra Internasional Tbk (ASII) akan membagikan dividen interim Rp 3,5 triliun. Tiap unit saham akan mendapatkan Rp 8,8.
Demikian pengumuman Astra dalam keterbukaan informasi, Selasa (4/10/2022).

Adapun tanggal cum dividen interim tersebut di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 11 Oktober 2022. Lalu Kemudian tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi adalah 12 Oktober 2022.

Sementara jadwal ex dividen interim di pasar tunai adalah pada 14 Oktober 2022. Jadwal recording date adalah pada 13 Oktober 2022.

Pelaksanaan pembayaran dividen interim adalah apda 31 Oktober 2022.

Untuk diketahui, Astra membukukan laba bersih Rp 14,5 triliun semester pertama tahun ini. Perolehan ini lompat 64% secara tahunan dibanding tahun lalu.

Nilai tersebut belum memasukkan faktor PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Jika memasukkan faktor keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo, maka perfoma ASII lebih fantastis, dengan lesatan laba bersih sebesar 106% secara tahunan menjadi Rp 18,2 triliun.

OJK Cabut Izin Perusahaan Pergadaian PT Gadai Mandiri Agung

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut izin usaha perusahaan pergadaian PT Gadai Mandiri Agung. Permyataaan tersebut melalui Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-44/D.05/2022 tanggal 16 September 2022.

Deputi Komisioner Pengawas IKNB II selaku Plt. Deputi Komisioner Pengawas IKNB I, Moch. Ihsanuddin menjelaskan, pencabutan izin usaha perusahaan pergadaian PT Gadai Mandiri Agung berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS). Sehingga perusahaan dilarang melakukan kegiatan tersebut.

"Perusahaan dilarang melakukan kegiatan usaha di bidang perusahaan pergadaian," tulisnya dalam pengumuman dikutip Selasa (4/10/2022).

PT Gadai Mandiri Agung memiliki kewajiban untuk menyelesaikan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 53 POJK Nomor 31/POJK.05/2016 tentang Usaha Pergadaian, perusahaan yang telah dicabut izin usahanya dilarang untuk menggunakan kata gadai atau kata yang mencirikan kegiatan gadai dalam nama perusahaan.

Sarana Multi Tawarkan Obligasi Rp 4 T Berkupon Hingga 7,2%

Lembaga pembiayaan proyek infrastruktur PT Sarana Multi Infrastruktur menawarkan kembali surat utang atau obligasi senilai Rp 4 triliun dengan kupon 4,25% - 7,20%.

Dari dokumen penawaran resmi yang diterima CNBC Indonesia, lembaga khusus di bawah Kementerian Keuangan itu akan menerbitkan dua tenor. Pertama jatuh tempo dalam satu tahun dengan tawaran kupon 4,25% - 5,20%, dan dalam tiga tahun di kisaran 6,30% - 7,20%.

Penerbitan ini adalah kali kedua dari program penawaran obligasi berkelanjutan dengan target utang Rp20 triliun.

Bunga akan dibayar per tiga bulan dimana obligasi ini sudah mendapatkan rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.

Bookbuilding telah dibuka sejak 29 September kemarin hingga 14 Oktober 2022. Tanggal pembayaran ditetapkan pada 7 November dan di distribusikan pada 8 November 2022.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

BSI Buka Kantor di Dubai Hingga Rights Issue Krakatau Steel


(dem)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading