
Dow Futures Terbang, Wall Street Kembali Berpesta?

Jakarta, CNBCIndonesia -Indeks saham berjangka (futures) Amerika Serikat (AS) menguat lebih dari 1% sejalan dengan rally pada hari perdagangan bursa pada hari pertama Oktober, Senin kemarin.
Kontrak futures indeks Dow Jones pada Selasa 94/10/2022) melonjak 407 points atau 1,4% sementara indeks S&P 500 melesat 1,7% dan Nasdaq melesat 2,1%. Menguatnya indeks futures menjadi angin segar setelah indeks terpuruk pada September.
Pada perdagangan Senin (3/10/2022), indeks Dow Jones ditutup melesat 2,66% ke 29.490,89 dan S&P 500 naik tajam 2,59% ke 3.678,43. Sementara Nasdaq menguat 2,27% ke 10.815,44.
Posisi penutupan indeks Dow Jones menjadi level penutupan terbaiknya sejak 24 Juni 2022, sedangkan posisi penutupan indeks acuan S&P 500 menjadi yang terbaiknya sejak 27 Juli 2022.
Chief investment officer at Global X ETFs Jon Maier mengingatkan pelaku pasar untuk tidak euforia. Pasalnya, bursa masih rawan pelemahan.
"Rally ini benar-benar membuat lega. Namun, saya tidak melihat ini akan mengubah segalanya. Data sehari belum tentu menjadi cerminan tren yang akan terjadi," tutur Jon Maier, dikutip dari CNBC International.
Di sepanjang September 2022, indeks Dow Jones melemah tajam 8,8%, sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq kehilangan masing-masing sebesar 9,3% dan 10,5%.
Maier menambahkan pelaku pasar kini menunggu rilis data Lowongan Kerja dan Survei Perputaran tenaga Kerja (JOLTS) Amerika Serikat (AS) untuk Agustus yang akan dikeluarkan Biro Statistik AS pada Selasa malam nanti.
Bila data JOLTS kembali positif maka sinyal bahwa ekonomi AS menguat semakin valid. Penguatan JOLTS juga akan menguatkan dolar AS.
Data JOLTS pada Juli menunjukkan jumlah pekerjaan baru bertambah sebanyak 199.000 menjadi 11,2 juta. Penambahan pekerjaan pada Juli adalah yang pertama sejak April 2022.
Pelaku bursa AS kini juga menunggu proyeksi kinerja keuangan perusahaan pada kuartal IV-2022. Proyeksi tersebut kemungkinan akan terlihat pada saat penyampaian laporan keuangan kuartal III-2022.
Proyeksi kuartal IV-2022 menjadi perhatian besar karena pada kuartal tersebut kemungkinan dampak kenaikan suku bunga acuan, lonjakan inflasi, dan melemahnya konsumsi akan sangat terasa.
Analis memperkirakan kinerja keuangan pada perusahaan di bursa S&P tumbuh 6,1% (year on year/yoy) pada kuartal III tahun ini.
TIIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi DIyakini Sudah Capai Puncak, Dow Futures Naik Tipis