Prediksi Ngeri Bos OJK Soal Ekonomi Global, Berani Baca?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
04 October 2022 11:15
Ketua OJK Mahendra Siregar dalam Acara Konferensi Pers: Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan RI)
Foto: Ketua OJK Mahendra Siregar dalam Acara Konferensi Pers: Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi kondisi ekonomi global akan semakin memburuk dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, bahkan kondisi tersebut akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

"Bahwa kondisi global saya katakan dengan sangat menyesal maka akan makin memburuk dan memburuk cepat nampaknya hampir pasti tak terelakkan," ujarnya secara virtual, Selasa (4/10/2022).

Mahendra menjelaskan, penyebab dari makin terpuruknya perekonomian global merupakan buntut dari pandemi Covid-19 yang berlangsung pada 2020-2021. Pada saat pandemi mulai kondusif, kemudian muncul persoalan baru di awal tahun ini.

Pemulihan di sektor kesehatan tidak diiringi dengan kesiapan pemulihan ekonomi. Dalam hal ini, Mahendra menuturkan, masih banyak sektor industri yang belum melakukan produksinya secara normal pada saat permintaan barang sedang tinggi-tingginya.

Sehingga menyebabkan kesenjangan antara keterbatasan produksi yang dihasilkan dan besarnya permintaan. Hal itu menyebabkan lonjakan inflasi di berbagai negara.

Selanjutnya, dunia sedang dihadapkan oleh persoalan geopolitik. Mulai dari perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dan China hingga perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

"Kemudian merembet tadinya persoalan politik menjadi persoalan geoekonomi. Geoekonomi itu adalah persaingan antara ekonomi-ekonomi utama dunia karena kepentingan politik," tuturnya.

Terakhir, kebijakan pemerintah di berbagai dunia yang mengalokasikan anggaran secara besar-besaran. Selain itu, tingkat bunga mendekati nol bahkan negatif yang menyebabkan uang yang beredar di masyarakat makin besar.

"Maka dunia berhadapan apa yang disebut stagflasi. Yaitu gabungan antara stagnasi dan inflasi. Itu dunia," pungkasnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Bos OJK Sebut Ekonomi Dunia Bakal Alami Perfect Storm

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular