Cuma di Malaysia, 'Kiamat' Jadi Berkah! Ini Buktinya

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 September 2022 12:40
ilustrasi kelapa sawit
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menguat di pekan ini, dan ke depannya bisa lebih tinggi lagi. Sebab, Malaysia diperkirakan bakal dilanda 'kiamat' cuaca ekstrim yang mengganggu produksi minyak nabati ini.

Melansir data Refinitiv, harga CPO untuk kontrak dua bulan ke depan di bursa Derivatif Malaysia menguat 1,4% ke MYR 3.710/ton.

The Economist, sebagaimana dilansir Reuters memperkirakan cuaca ekstrim akan berdampak buruk bagi industri CPO, dan akan berdampak moderat produk domestik bruto (PDB). Sebab, sektor agrikultur hanya berkontribusi sebesar 7% terhadap PDB, dan dengan tenaga kerja hanya 3%.

Meski demikian, cuaca ekstrim tersebut bisa berdampak besar terhadap harga CPO. Apalagi, Malaysia kini sudah mengalami krisis tenaga kerja.

Joseph Tek, Kepala Eksekutif Malaysian Palm Oil Association's (MPOA), mengatakan sektor perkebunan di Malaysia kini menghadapi krisis tenaga kerja terburuk sejak industri ini dimulai pada 1917.

Sementara di pekan ini, harga CPO tertopang oleh prediksi bahwa permintaan akan meningkat kuat dari India dan harga minyak mentah yang melesat membuat CPO menjadi pilihan yang menarik untuk bahan baku biodiesel.

Survei Reuters memproyeksikan bahwa impor CPO oleh India pada tahun ini, bisa naik 8,4 juta ton dari tahun sebelumnya karena kenaikan konsumsi domestik dibarengi dengan harga CPO yang lebih murah. Sementara, konsumsi pada 2023, diproyeksikan akan naik 3,6% menjadi 23 juta ton.

Seperti diketahui, Indonesia telah memperpanjang pembebasan pungutan ekspor hingga 31 Oktober 2022, sehingga harga CPO-nya pun jauh lebih murah.

"Penjual Indonesia sekarang berusaha keras untuk mendapatkan kembali pangsa pasar yang hilang dengan menawarkan diskon," kata Dealer minyak sawit yang berbasis di New Delhi dikutip Reuters.

"Saat ini, penjual Indonesia sangat kompetitif dibandingkan dengan Malaysia. Mereka memberikan diskon hingga US$ 5 per ton di bawah Malaysia," tambahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO Kehabisan Tenaga! Ambes Nyaris 6%, Ini Pemicunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular