Wall Street Berpotensi Tertekan Lagi, Gara-gara Ini...

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
23 September 2022 17:45
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) kompak turun pada perdagangan Jumat (23/9/2022), di mana investor masih mencerna kebijakan moneter terbaru dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Kontrak futures indeks Dow Jones turun 235 poin atau 0,8%. Hal serupa terjadi pada indeks S&P 500 dan Nasdaq yang tergelincir masing-masing 0,9% dan 1%.

Saham Costco anjlok 2,6% di beberapa jam setelah perdagangan ditutup, meskipun perusahaan ritel tersebut telah melaporkan proyeksi pendapatan dan laba bersih yang lebih tinggi pada tahun ini.

Pada Kamis (22/9), bursa saham Wall Street berakhir di zona merah. Indeks Dow Jones terkoreksi 0,3% ke 30.076,68 dan indeks S&P 500 turun 0,8% ke 3.757,99. Sedangkan Nasdaq berakhir ambles 1,4% ke 11.066,81.

Di sepanjang pekan ini, indeks Dow Jones ambles 2,4%. Sementara indeks S&p 500 dan Nasdaq tergelincir yang masing-masing sebesar 3% dan 3,3%.

Imbal hasil (yield) obligasi bergerak naik, di mana tenor 2 tahun dan 10 tahun menyentuh level tertinggi lebih dari satu dekade.

Sementara sektor industri konsumer diskresi, teknologi, dan semikonduktor terpukul karena kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

"Anda baru saja mengalami volatilitas yang tampaknya tidak dapat diatasi oleh siapa pun," tutur Penasihat Kekayaan Senior Mariner Wealth Advisors Tim Lesko dikutip CNBC International.

Lesko mengatakan bahwa investor seperti telah menerima kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed.

"Pada titik tertentu, mereka akan mengetahui bahwa resesi tidak berarti akhir dunia, dan mereka akan mulai membangun saham lagi, tapi saat ini, kita bertingkah seolah-olah langit akan runtuh," tambahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik 1% Lebih, Sinyal Wall Street Bakal Pulih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular