
Ikuti Gaya Amerika! BI Bikin Shock Kerek Bunga Jadi 4,25%

Kenaikan suku bunga BI secara agresif ini sejalan dengan tren kenaikan suku bunga di tingkat global. Sejumlah bank sentral menaikkan suku bunga acuan secara agresif mulai dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, hingga Swiss.
Kamis dini hari tadi, bank sentral AS The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.
Perry menegaskan kebijakan pre-emptive dibutuhkan saat ini karena ada transmisi dalam kebijakan moneter. "Perlu dilakukan agar dampak second round effect tidak terlalu tinggi," ujar Perry.
Dia menambahkan kenaikan suku bunga agresif tidak diperlukan Indonesia ke depan karena inflasi diyakini akan turun. Data BI menunjukkan kubu MH Thamrin selalu menaikkan suku bunga agresif pada tahun-tahun ada kenaikan harga BBM serta tren kebijakan moneter ketat di tingkat global.
Pada 2013, misalnya, BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 150 bps sepanjang Juni-Desember 2013 setelah pemerintah menaikkan harga BBM pada Juni.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan BI masih akan hawkish ke depan. Bank sentral RI tersebut diperkirakan masih bisa menaikkan suku bunga acuan 75-100 bps hingga Desember.
"BI berkomitmen untuk menekan inflasi ke target sasaran mereka pada paruh kedua tahun depan. Karena itu, kami melihat BI akan mempertahankan kebijakan ahead the curve dengan lebih banyak kenaikan suku bunga ke depan," tutur Irman, kepada CNBC Indonesia.
Ekonom Bank Mandiri Faizal Rachman memperkirakan kebijakan BI akan beralih dari kebijakan moneter longgar kepada kebijakan moneter ketat secara agresif. Langkah itu diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri
"BI akan terus menaikkan suku bunga acuan hingga menjadi 5,0% pada akhir 2022 dan 5,25% pada 2023," tutur Faisal.
Proyeksi Bank Mandiri lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya di mana BI diproyeksikan akan menaikkan suku bunga acuan menjadi 4,75% pada tahun ini.
Sebagai catatan, sebelum kenaikan sebesar 25 bps pada Agustus 2022, BI menahan suku bunga acuan sebesar 3,50% selama 18 bulan terakhir. Level 3,5% adalah suku bunga acuan terendah dalam sejarah Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
