Ini Alasan Bos BI Fokus Pantau Utang AS Hingga Nilai Tukar

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
02 August 2024 11:21
Gubernur BI Perry Warjiyo memberi pemaparan di Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo memberi pemaparan di Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya saat ini fokus akan rambatan global atas tiga aspek penting yang akan berpengaruh ke stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan dan nilai tukar.

Perry menegaskan dalam bauran kebijakan kebijakan moneter, Bank Indonesia memprioritaskan kebijakan makroprudensial  serta terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Secara spesifik, Perry mengungkapkan tiga rambatan global utama yang terus menjadi perhatian pengambil kebijakan dalam menentukan arah kebijakan moneter mulai dari tingginya utang hingga perkembangan nilai tukar.

Pertama dirinya menyebut akan terus memantau arah kebijakan moneter Amerika Serikat yang diperkirakan arah turun lebih cepat dari proyeksi sebelumnya.

"Di Eropa ECB dan BoE sudah mulai turunkan suku bunganya," terang Perry dalam konferensi pers KSSK, Jumat (2/8/2024).

Kedua, Perry ikut menyoroti implikasi tingginya utang luar negeri negara maju dan dampaknya ke suku bunga global. "Utang AS gede banget dan akan naik," sebut Perry.

Terakhir, dirinya menyebut akan terus memantau perkembangan nilai tukar.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kredit Bank Tumbuh 10,93% per Desember 2024, BI: Target 2025 11-13%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular