Top Gainers-Losers

Ada Saham Terbang Nyaris 30% Saat IHSG Galau Nungguin Fed

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Kamis, 22/09/2022 07:15 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (21/9/2022) kemarin, setelah dua hari sebelumnya ditutup menguat meski tipis.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup turun 0,12% ke posisi 7.188,31. IHSG makin menjauhi level psikologisnya di 7.200.

Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka melemah di posisi 7.196,87. IHSG pun konsisten bergerak di zona merah. Sekitar pukul 10:00 WIB, IHSG mencoba bangkit tetapi cenderung gagal.


Kemudian di sesi II, koreksi IHSG sempat membesar lagi hingga pukul 14:00 WIB. Setelah itu, IHSG kembali mencoba untuk bangkit, tetapi nyatanya masih gagal menembus zona hijau, meski pada akhir perdagangan IHSG mampu memangkas koreksinya sehingga cenderung terkoreksi tipis saja.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 27 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 202 saham naik, 334 saham turun, dan 155 saham lainnya mendatar.

Investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) nyaris Rp 1 triliun, atau tepatnya sebesar Rp 993,07 miliar di pasar reguler.

Saat IHSG ditutup melemah, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Rabu kemarin.

Saham properti yang mengelola proyek-proyek yang berlokasi di Bekasi dan Serpong yakni PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) memimpin deretan top gainers kemarin. Saham BAPA ditutup melejit 29,91% ke posisi harga Rp 152/saham.

Nilai transaksi saham BAPA pada perdagangan Rabu kemarin mencapai Rp 57,65 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 400,6 juta lembar saham. Namun, investor asing melepas saham BAPA sebesar Rp 320,32 juta di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 12 September hingga kemarin, saham BAPA mencatatkan penguatan sebanyak 2 kali, melemah sebanyak 4 kali, dan stagnan 2 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham BAPA melesat hingga 23,58% dan dalam sebulan terakhir, saham BAPA juga melesat 22,58%.

Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham BAPA. Jika melihat kinerja laporan keuangannya, sepanjang semester I-2022 saham BAPA masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp 2,11 miliar.

Sebagai informasi, BAPA bergerak dalam bidang real estate. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki dan mengelola proyek-proyek yang berlokasi di Serpong dan Bekasi, yaitu Bumi Serpong Residence, Taman Alamanda, dan Alamanda Regency.

Selain saham BAPA, terdapat pula saham emiten batu bara yakni PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), yang harga sahamnya melonjak hingga 25% menjadi Rp 515/saham.

Nilai transaksi saham COAL pada perdagangan kemarin mencapai Rp 124,96 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 259,88 juta lembar saham. Asing juga melepas saham COAL sebesar Rp 1,86 miliar di pasar reguler.

Saham COAL sempat terkoreksi selama tiga hari beruntun dan dua hari beruntun masuk ke jajaran top losers. Sebelum terkoreksi tiga hari beruntun, saham COAL selalu mencetak auto reject atas (ARA) berjilid-jilid serta bertengger di jajaran top gainers selama 5 hari beruntun.

Namun pada perdagangan Selasa dan Rabu kemarin, saham COAL akhirnya kembali bangkit dan masuk kembali ke jajaran top gainers kemarin.

Dari perdagangan perdananya pada 7 September lalu hingga kemarin, saham COAL baru mencatatkan koreksi sebanyak 3 kali. Dalam sepekan terakhir, saham COAL juga masih melesat 9,57%.

Bahkan dari harga IPO-nya hingga penutupan perdagangan kemarin, saham COAL masih meroket hingga 415%.

Berdasarkan keterangan BEI, pencatatan saham COAL dilakukan di Papan Pengembangan BEI. COAL menjadi perusahaan tercatat ke-44 yang tercatat di BEI pada tahun 2022.

COAL bergerak pada sektor Energy dengan subsektor Oil, Gas, and Coal. Adapun Industri COAL adalah Coal dengan sub-industri Coal Production.

Direktur Utama COAL, Donny Janson Manua mengatakan batu bara yang dihasilkan perseroan memiliki kualitas batu bara yang tinggi yakni GAR 5.500 yang memiliki pangsa yang sangat luas, ekspor dan domestik.

Perseroan melepas saham ke publik melalui skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 1.250.000.000 saham atas nama atau 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Dengan harga IPO, maka Perseroan memperoleh dana hasil Penawaran Umum sebesar Rp 125 miliar.

Seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan Perseroan sekitar Rp 40 miliar akan disalurkan kepada Entitas Anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama ("DMP") yang akan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP. Sedangkan sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.


(chd/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat

Pages