Covid Mulai 'Pergi', Premi Asuransi Properti Tumbuh 36,4%

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Rabu, 21/09/2022 14:15 WIB
Foto: Ilustrasi aaui (Tangkapan layar galerry aaui)

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatatkan pertumbuhan premi pada kuartal II 2022 hingga 18,7% menjadi Rp 45,8 triliun.

Adapun pertumbuhan tertinggi dikontribusikan oleh premi asuransi properti mencapai 36,4% yang sebesar Rp 14,9 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu hanya Rp 10,9 triliun.

Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Statistik, Riset, dan Analisa Trinita Situmeang, mengatakan hal ini salah satunya disebabkan oleh ekonomi yang mulai membaik.


Lebih jauh, Ketua Departemen Statistik AAUI, Esti Handayani mengatakan pertumbuhan premi asuransi properti ditunjang proyek-proyek yang akhirnya selesai.

"Seiring Covid-19 yang melandai dan bisnis yang mulai tumbuh maka properti pun ikut main, apalagi permintaan properti komersial di pasar juga bertumbuh sehingga mendorong properti sendiri dan juga asuransinya," jelas Esti dalam Konferensi Pers Triwulan II-2022, Rabu (21/9/2022).

Adapun klaim asuransi umum tercatat tumbuh sebesar 29,1% menjadi Rp 17,7 triliun. Dari sisi ekuitas tercatat dari Rp 67,4 triliun menjadi Rp 69,4 triliun, terjadi kenaikan modal sebesar 3%. Untuk hasil investasi perusahaan asuransi umum mencatatkan pertumbuhan 7,9%, secara jumlah adalah Rp 2,1 triliun. Sedangkan premi kendaraan bermotor tumbuh sebesar 18,3% mencapai Rp 8,7 triliun. 

Kemudian, pada sisi klaim dibayar ditopang oleh pertumbuhan energy offshore sebesar 138,1% mencapai Rp 750 miliar dan diikuti oleh kontribusi pembayaran property mencapai Rp 3,9 triliun atau tumbuh 42%.

Adapun, rasio klaim pada bisnis kendaraan bermotor mengalami perbaikan yang ditunjukkan dengan persentase penurunan menjadi 33,5% dari 38,9% diikuti juga oleh bisnis marine cargo yang turun sebesar 23,7% dari 26,9%.

"Untuk asuransi kredit dari 42,2% rasio klaim dibayarnya melonjak menjadi 73%, asuransi kesehatan melonjak dari 54,3% menjadi 70,1% dan asuransi penjaminan dari 25,8% menjadi 35,3%," pungkas Trinita.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi