
Tengok Perkembangan PalmCo deh... Jadi IPO Nggak Sih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury mengungkapkan, proses penyelesaian PalmCo dan SugarCo akan segera rampung dalam waktu dekat. Keduanya merupakan sub-holding yang masing-masing bergerak di industri gula dan sawit.
PalmCo bahkan sudah ditargetkan untuk menggelar initial public offering (IPO). Namun, konsolidasi perlu dilakukan sebelum mengeksekusi rencana ini.
Proses konsolidasi PalmCo diharapkan akan rampung sebelum akhir bukan ini. Sebab, selanjutnya akan ada diskusi terkait regulasi yang dibutuhkan untuk bisa menggabungkan dan menurunkan terkait beberapa aset yang terkait dengan PalmCo.
Konsolidasi yang dilakukan berupa penggabungan lahan dan fasilitas produksi yang selama ini bergerak sendiri-sendiri. "Kami harap sebelum akhir bulan ini sudah bisa terbentuk dan kita berharap tahun ini PalmCo sudah bisa terbentuk juga," ujar Pahala, Rabu (21/9/2022).
Setelah semua proses rampung, maka pemerintah akan segera melakukan pelepasan saham PalmCo di pasar modal. Namun, hal itu juga perlu melihat situasi dan kondisi untuk pemilihan waktu yang tepat. "Kalau timingnya tepat di tahun 2023 nanti," tegasnya.
Seperti diketahui, PalmCo menargetkan mampu meraup dana segar Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun melalui IPO. PTPN bahkan sudah menunjuk Mandiri Sekuritas dan McKinsey sebagai penasihat aksi korporasinya tersebut.
Konsolidasi SugarCo
Pekan ini, proses konsolidasi SugarCo juga sudah masuk tahap final. Proses dilanjutkan pada penyelesaian pemisahan usaha (Spin Off).
"Untuk SugarCo ini bisa dilakukan dalam minggu-minggu ini menunggu penyelesaian diskusi dengan para kreditur yang kita harapkan bisa diselesaikan dalam minggu ini," kata Pahala.
"Minggu depan kita harap SugarCo ini, perusahaannya sendiri sudah ada tinggal kita menurunkan aset dan menyelesaikan spin off nya," sambungnya.
Sedangkan untuk SupportingCo juga akan selesai dalam jeda yang tak lama setelah proses konsolidasi PalmCo rampung. "SupportingCo nya bersama juga dengan PalmCo setelah itu. Tak lama setelah PalmCo," imbuhnya.
Pahala menambahkan, rencana pembentukan ketiga Subholding PTPN Group tersebut untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan produksi pangan seperti gula dan energi terhadap turunan gula, yaitu ethanol. Serta, tumpang satu mufti produksi kedelai.
"PalmCo untuk bisa meningkatkan produk-produk kelapa sawit yang dimikiki termasuk produk-produk energi juga merupakan produk yang diharapkan bisa diproduksi kedepannya," pungkasnya.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang IPO PalmCo, Bos PTPN Buka-Bukaan Soal Ini