
Investor Wait and See, Harga Perak Ogah Bergerak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia stabil jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Fed, karena investor yang memilih wait and see.
Pada Rabu (21/9/2022) pukul 12.35 WIB harga perak dunia tercatat US$19,31 per ons, sama seperti harga penutupan kemarin.
The Fed dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan moneternya terutama terkait suku bunga acuan Kamis dini hari waktu Indonesia.
Pasar telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin (bp) pada akhir pertemuan The Fed minggu depan, bahkan mungkin setinggi 100 bps..
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00% - 3,25% adalah 82,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan sebesar100 bp menjadi 3,25% - 3,50% adalah 18%.
Jika suku bunga naik secara agresif, perak menjadi tidak menarik karena biaya peluang yang meningkat karena merupakan aset tanpa imbal hasil.
Ekspektasi kenaikan suku bunga membuat nilai tukar Paman Sam menguat. Dolar indeks (yang mengukur Greenback dengan enam mata uang utama) mencapai rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir menjadi 110,267.
Penguatan dolar menjadi sentimen negatif bagi perak yang dibanderol dengan Greenback karena membuatnya lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Permintaan turun, harga pun mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras) Next Article Anjlok Hampir 2%, Harga Perak Terendah dalam 3 Bulan